Bisnis.com, JAKARTA - Transisi PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dari produsen batu bara menjadi perusahaan energi terintegrasi kian terlihat. Grup yang dinakhodai Garibaldi Thohir ini memiliki sederet proyek jumbo di sektor kelistrikan, termasuk energi baru dan terbarukan (EBT).
Proyek terbesar yang sedang dijalankan Adaro ialah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mentarang Induk berkapasitas 1.375 MW. Adaro menargetkan dapat melakukan perjanjian pembelian tenaga listrik (Power Purchase Agreement/ PPA) dalam 12 bulan ke depan. Dengan demikian, pengelola PLTA tersebut dapat melakukan pemenuhan pembiayaan (financial close).
PLTA Mentarang Induk milik PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN) merupakan PLTA terbesar di Indonesia. Perkiraan nilai investasi US$2,6 miliar atau sekitar Rp40,3 triliun (estimasi kurs Rp15.500 per dolar AS). Nantinya, PLTA akan memasok listrik 9 Terawatt jam (TWh) per tahun.