Bisnis.com, JAKARTA - - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meluncurkan Buku Tabel Mortalitas dan Morbiditas Penduduk Indonesia Tahun 2023. Tabel yang sangat penting bagi aktuaris dalam merancang produk asuransi kesehatan mapun produk lainnya diklaim lebih akurat.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan dalam menjalankan jaminan kesehatan nasional (JKN), pihaknya mengelola jumlah data yang besar. Dari data tersebut bisa dijadikan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat dan pengambilan kebijakan yang sesuai dengan dinamika populasi terus berubah.
"Saat ini, Indonesia membutuhkan tabel mortalitas yang sesuai dengan karakteristik masyarakat. Apalagi penyelenggaraan Program JKN dengan cakupan luas menghasilkan data yang besar dalam pembentukan tabel mortalitas. Data tersebut bisa menggambarkan kondisi kesehatan penduduk Indonesia dan membantu dalam pengembangan tabel yang akurat dan relevan," kata Ghufron di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Ghufron meyakini tabel morbiditas dari BPJS Kesehatan ini dapat memberikan panduan kepada para pemangku kepentingan melakukan perhitungan lebih presisi dalam menghadirkan produk-produk asuransi kesehatan terutama yang berkaitan dengan perlindungan atas risiko terjadinya penyakit kritis.
Seperti diketahui, tabel mortalitas adalah menunjukkan peluang meninggalnya anggota populasi dalam setiap kelompok umur. Tabel ini biasanya digunakan oleh aktuaris untuk menghitung premi yang tepat.
Sedangkan Tabel morbiditas adalah tabel yang menunjukkan jumlah individu yang mudah kena risiko penyakit, sakit dan penyakit menular disetiap umur dibandingkan dengan individu-individu yang telah kena penyakit, sakit atau berpenyakit menular disetiap usia.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Mahlil Ruby menjelaskan dalam penyusunan buku tabel ini, phaknya juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai ahli seperti Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) serta masukan dari kementerian/lembaga. Tabel tersebut disusun berdasarkan data kepesertaan Program JKN periode 2018 sampai dengan 2022 yang telah mendekati populasi penduduk Indonesia.
"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas dan keakuratan data dalam tabel tersebut, kami akan menyusun rencana pembaruan dan pengembangan secara komprehensif. Rencana ini menekankan pentingnya menjaga buku ini sebagai 'living document', yang akan terus diperbarui dan disempurnakan seiring berjalannya waktu," kata Mahlil
Untuk memperluas manfaat serta implementasi dari berbagai temuan dalam tabel mortalitas dan morbiditas, Mahlil mengajak berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan akademisi, untuk terlibat secara aktif dalam pemanfaatan data ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel