Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mengungkap transformasi digital perusahaan yang berhasil membukukan laba.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menuturkan saat ini pertumbuhan ekonomi relatif stabil. Dengan pendorong adalah rumah tangga.
"Ini menjadi target [market] Bank Raya ke depan," kata Bagus dalam kunjungan ke Wisma Bisnis Indonesia, Selasa, (12/12/2023).
Menurutnya, saat ini potensi bisnis perbankan terdapat di usia produktif yang digital minded. "Transaksi digital sidah Rp4.800 triliun," katanya.
Potensi ini masih terus tumbuh seiring makin besarnya penetrasi internet di Indonesia. Menurutnya, BRI Group sudah menyiapkan digital pada 2019 dengan aplikasi pertama dalam perbankan. Sedangkan transformasi Bank Raya dimulai pada 2021.
"Saat produk kami terus melakukan peningkatan sehingga lebih dikenal kepada masyarakat," kata Bagus.
Dia menyebutkan transformasi digital yang dilakukan seperti kerjasama dengan fintech hingga agen perbankan. Juga terdapat peningkatan digitalisasi produk yang sudah ada. Transformasi ini mencakup tiga tema yakni digital, digitize dan revamp.
Dengan strategi kolaborasi bersama BRI Group, perusahaan sudah membukukan laba. Mengacu laporan keuangan, Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,67 miliar pada akhir September 2023 berbanding Rp32,47 miliar per September 2022.
Dari sisi intermediasi, Bank Raya menyalurkan pinjaman Rp5,62 triliun pada kuartal III/2023. Dari segi pendanaan, Bank Raya meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp7,06 triliun. Sedangkan aset Bank Raya menjadi Rp11,43 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel