Potensi Ekspor Jamu Kurang Digenjot, Asing Lebih Minat Bahan Baku

Bisnis.com,13 Des 2023, 16:57 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
Aktivitas di pabrik pembuatan jamu Sido Muncul./sidomuncul.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) menyebut, produk jamu berpotensi diekspor ke lebih dari 150 negara. Namun, peluang ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Ketua Umum DPP GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi Zarman mengatakan, hal tersebut lantaran eksistensi produk jadi jamu kalah saing dibandingkan bahan bakunya. Tak sedikit negara yang mengincar bahan baku jamu, seperti kunyit, temulawak, asam, dan lainnya. 

"Para trader itu mereka lebih senang ekspor bahan bakunya, daripada produk jadi [jamu], tetapi ada juga jamu yang sudah ke luar, 2 tahun lalu itu saya cek sudah ke 152 negara," kata Dwi saat ditemui Bisnis, dikutip Rabu (13/12/2023). 

Sebagaimana diketahui, tanaman obat tumbuh di banyak daerah di Indonesia, dengan sekitar 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat dunia berada di Indonesia.

Dwi tak menampik berkah yang didapatkan selama Covid-19, di mana industri jamu kembali terkerek karena konsumen banyak mencari obat herbal. Data GP Jamu tahun 2020 mencatat nilai pasar dunia terhadap produk obat bahan alam berkisar Rp1.936,9 triliun.

Untuk itu, menurutnya, program hilirisasi juga penting untuk dipertajam ke berbagai komoditas bahan baku obat herbal. Hal ini dinilai dapat meningkatkan nilai tambah dari produk jamu.

"Yang gampang diekspor sebetulnya adalah bahan baku karena untuk ekspor produk jadi itu nggak mudah, bisa 1-2 tahun perizinannya. Kalau kita tawarkan bahan baku itu cepat karena kita industri jamu kita amankan dulu dalam negeri," pungkasnya

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikelola Kementerian Perdagangan, total nilai ekspor jamu Indonesia pada 2021 mencapai US$41,5 juta. Ekspor jamu telah dilakukan ke beberapa negara, antara lain Nigeria hingga Arab Saudi.

Saat ini, penguasaan jamu terhadap pasar obat bahan alam dunia masih sangat rendah, yaitu Rp16 triliun atau hanya 0,8% dari total pasar dunia. 

Ekspor jamu masih menghadapi tantangan, baik aspek keamanan, kemanfaatan, dan mutu, maupun aspek kemampuan penetrasi pasar di negara tujuan ekspor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini