BSI (BRIS) hingga Bank Mega Syariah Makin Agresif Adopsi QRIS

Bisnis.com,13 Des 2023, 15:59 WIB
Penulis: Arlina Laras
Pelanggan membayar minuman via transaksi digital menggunakan fitur QRIS di salah satu kedai kopi, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Pada tahun ini, Bank Indonesia menargetkan 45 juta pengguna QRIS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pemain bank syariah, seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) dan PT Bank Mega Syariah (BMS) terus mendorong digitalisasi pembayaran melalui Quick Respons Code Indonesia Standar (QRIS).

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian mengatakan insiatif digital yang telah diimplementasikan oleh BSI tidak hanya untuk memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan syariah, tetapi juga untuk menciptakan solusi inklusif yang dapat dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas.

“Kami terus menjadikan platform digital sebagai pintu masuk transaksi di BSI sehingga nasabah dapat dengan mudah mengakses BSI dimanapun dan kapanpun dengan aman”, kata Saut dalam keterangan resmi, Rabu (13/12/2023). 

Lebih lanjut, kata Saut, agar transaksi yang semakin terintegrasi dan efisien, BSI terus meningkatkan peran platform digital sebagai pintu masuk utama, terutama melalui QRIS yang mencapai 266,5 juta transaksi. 

Dia pun menyebut BSI telah menjalin kemitraan dengan sebanyak 221.000 merchant di berbagai sektor, seperti makanan & minuman, fashion, dan barang kebutuhan sehari-hari.

Hingga September 2023, BSI Mobile mencatat volume transaksi sebesar 266,3 juta, mencatat pertumbuhan yang signifikan sebesar 42,25% year on year. 

Sebagaimana diketahui, BSI juga menjadi salah satu bank yang melayani transaksi QRIS di Singapura. Corporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo mengatakan perseroan bakal terus mendukung strategi Bank Indonesia. 

“Untuk penambahan transaksi karena peluncuran QRIS di Singapura, kami terus mengamati perkembangan dan peluang bagi BSI,” ujarnya pada Bisnis beberapa waktu lalu.

Satu bulan sebelumnya, PT Bank Mega Syariah (BMS) juga ikut merangsek masuk dan berinvestasi dalam digital, dengan menghadirkan fitur QRIS melalui aplikasi mobile banking miliknya, M-Syariah.

Direktur Utama BMS Yuwono Waluyo mengungkapkan dengan adanya QRIS dapat meningkatkan engagement dan memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan yang lebih cepat dan efisien. 

QRIS menjadi salah satu milestone dari Bank Mega Syariah yang cukup penting dan ditunggu oleh para Nasabah. Harapannya, dengan fitur tersebut, BMS makin menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dalam menggunakan layanan perbankan,” katanya dalam keterangan tertulis.

Tercatat, pada periode 21 Agustus hingga 29 Oktober 2023, lebih dari 2.000 nasabah M-Syariah telah melakukan transaksi menggunakan QRIS, dengan total frekuensi transaksi mencapai 6.199 kali dan total nilai transaksi sebesar Rp 721,14 juta. 

BMS juga melaporkan lebih dari 50% nasabah Bank Mega Syariah menggunakan QRIS untuk pembayaran di tempat makan dan restoran. Sisanya tersebar di berbagai kategori merchant seperti supermarket, rumah sakit hingga toko kosmetik.

Lebih lanjut, Digital Business Group Head Bank Mega Syariah Sigit Suryawan memparkan ada sejumlah tren menarik yang terkait dengan penggunaan QRIS dan kartu debit. 

Di mana, pada Oktober 2023, kontribusi transaksi QRIS terhadap transaksi issuer sudah mencapai 49,8%, kontribusi tersebut hampir menyamai transaksi kartu debit yang sudah lebih dulu digunakan oleh nasabah.

“Namun, hal ini tidak berarti bahwa QRIS akan menggantikan sepenuhnya penggunaan kartu debit. Sebaliknya, Bank Mega Syariah memberikan alternatif kepada nasabah, memberikan lebih banyak pilihan dalam melakukan transaksi perbankan,” ungkapnya. 

Digitalisasi Lewat QRIS

Pada saat dihubungi terpisah, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memaparkan di tengah persaingan industri perbankan yang ketat, tentu perluasan pasar menggunakan cara konvensional tidak lagi efektif.

“Memberikan kemudahan dan bersanding dengan teknologi merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan oleh bank syariah untuk berakselerasi lebih cepat lagi,” ucapnya pada Bisnis. 

Hal senada juga disampaikan Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta bahwa bank-bank syariah di Indonesia perlu fokus pada pertumbuhan bisnis melalui digitalisasi untuk menjaga kualitas layanan dan tata kelola yang baik sambil tetap mengikuti prinsip-prinsip keuangan syariah. 

“Sudah menjadi tuntutan sekarang, apalagi jika bersaing dengan bank KBMI IV. Tentunya, ini sejalan dalam rangka untuk meningkatkan penetrasi digital financing di Tanah Air, karena ke depan transaksi digital akan semakin meningkat kebutuhannya,” tutup Nafan. Adapun, QRIS sendiri memiliki potensi pasar yang sangat luas. 

Berdasarkan data BI, per Juni 2023 jumlah merchant yang terintegrasi dengan QRIS mencapai 26,7 juta lebih dari 21 juta dengan 91,4% dari jumlah itu adalah UMKM.

Sejalan meningkatnya pengguna, jumlah transaksi QRIS sepanjang 2022 tercatat sebesar 1,03 miliar transaksi, atau tumbuh sebesar 86% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Bahkan, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati melaporkan volume transaksi Quick Response Code Indonesia Standard atau QRIS per Oktober 2023 sudah melampaui target Bank Indonesia pada 2024 yang sebesar 1 miliar transaksi.

“Sejak awal tahun hingga Oktober 2023, total volume transaksi QRIS mencapai 1,6 miliar dengan nilai mencapai Rp24,97 triliun,” ungkapnya. 

Dari sisi jumlah pengguna, Fitria mengatakan capaian QRIS hingga Oktober 2023 sudah mencapai 43,4 juta pengguna atau 90% dari target tahun 2022. QRIS juga tercatat telah digunakan oleh 29,63 merchant, di mana 92% di antaranya merupakan merchant UMKM. Bahkan, dia memproyeksikan target QRIS mampu menyentuh 45 juta pengguna pada akhir Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini