Konten Premium

Heboh Pelanggaran HAM Masa Lalu: Antara Keadilan dan Politisasi

Bisnis.com,14 Des 2023, 13:17 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) berpegangan tangan usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

Bisnis.com, JAKARTA – Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu kembali menjadi perbincangan serius. Masalahnya, kali ini perbincangan menjadi bercabang: antara merealisasikan rasa keadilan atau mencari efek elektoral jelang Pilpres 2024.

Adalah calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang membawa isu pelanggaran HAM masa lalu ke permukaan. Pada debat capres perdana Pilpres 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023) malam, Ganjar melontarkan pertanyaan ke rivalnya: calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Mantan gubernur Jawa Tengah itu mengungkit 12 kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang sempat diakui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menjelaskan, DPR juga sudah mengeluarkan empat rekomendasi kepada presiden pada 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini