Surabaya Lelang Ulang Terowongan Menuju Kebun Binatang

Bisnis.com,14 Des 2023, 18:25 WIB
Penulis: Redaksi
Arsip Foto. Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ)./Antara-Diskominfo Surabaya.

Bisnis.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut pembangunan terowongan bawah tanah penghubung Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dijadwalkan dilakukan lelang ulang pada awal tahun 2024.

"Jadi kemarin tidak ada yang menang, maka kami lelang lagi di awal tahun depan," katanya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (14/12/2023).

Tak adanya pemenang lelang menyebabkan pengerjaan terowongan bawah tanah yang diperuntukkan bagi pengunjung KBS maupun masyarakat umum tak bisa terlaksana.

Padahal lelang yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu sudah berjalan sebanyak dua kali, yakni lelang manajemen konstruksi dan lelang konstruksi.

Meski sudah terlaksana dua kali tahap lelang, namun masih belum memunculkan pemenangan pelaksana tender proyek terowong bawah tanah sepanjang 150 meter itu.

"Wes peng pindo (sudah dua kali) lelang dilaksanakan," ujarnya.

Alhasil, pengerjaan yang dijadwalkan rampung pada 2023 baru bisa terlaksana usai pemenang lelang ditentukan di tahun 2024.

Cak Eri, sapaan akrabnya, menjelaskan tak adanya pemenang tender lantaran saat itu tengah terjadi kenaikan harga bahan konstruksi yang berdampak pada besaran nilai proyek.

"Jadi yang mau melakukan penawaran merinding, karena rugi," ucapnya.

Karena pelaksanaan lelang pun akan kembali berjalan tahun depan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun telah melakukan perhitungan ulang pada nilai proyek, dengan menyesuaikan pada perkembangan terbaru harga bahan konstruksi di pasaran.

"Kami sudah menyesuaikan harga di tahun 2024, insya Allah tahun depan di bulan Januari dilaksanakan lelang dan selesai," kata dia

Diketahui, Pemkot Surabaya mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk melaksanakan proyek pembangunan terowongan bawah tanah yang dikhususkan bagi pejalan kaki dari TIJ ke KBS.

Namun, alokasi anggaran pembangunan fasilitas tersebut akan terus dihitung, sebab pengerjaan pembangunan di lokasi tersebut juga harus mempertimbangkan keberadaan berbagai utilitas yang tertanam sebelum dilakukan penggalian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini