Bisnis.com, JAKARTA — Investor minyak akan memasuki 2024 dengan kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan, melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang dapat memicu volatilitas harga.
Minyak Brent rata-rata berada di kisaran US$80 per barel tahun ini, setelah melalui 2022 yang bergejolak di mana harga melonjak di atas US$100 akibat pasokan Rusia yang terganggu karena perang Ukraina.
Sepanjang tahun ini, harga minyak tertekan oleh menguatnya dolar dan menjulangnya produksi non-OPEC meskipun permintaan mencapai titik tertinggi sepanjang masa, lebih dari 100 juta barel per hari.