Kasus Covid-19 kembali Melonjak, Singapura Terapkan Aturan Baru untuk Wisatawan

Bisnis.com,15 Des 2023, 15:24 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Singapura/Pegipegi

Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang liburan akhir tahun untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, masyarakat Indonesia pastinya sudah menyiapkan perjalanan liburan baik di dalam dan luar negeri. 

Salah satu tujuan utama wisatawan di Indonesia adalah Singapura, negara terdekat untuk melancong ke luar negeri dari Indonesia.

Namun Singapura baru-baru ini melaporkan kembali adanya lonjakan kasus Covid-19 di mana kasusnya mencapai 22.000 kasus. 

Melansir laporan The Strait Times, sudah ada beberapa rumah sakit yang penuh akibat adanya lonjakan kasus Covid-19 ini. Penyakit lain seperti pneumonia juga menjadi kekhawatiran baru. 

Oleh karena itu, bagi para wisatawan yang sedang bersiap pergi ke Singapura harap memperhatikan beberapa hal, termasuk pemberlakuan kembali protokol kesehatan. 

Pemerintah Singapura mengatakan tengah berupaya memperlambat penyebaran berbagai kuman, seperti varian Covid, flu, pneumonia, dan patogen pernapasan lainnya, yang berpotensi memberikan tekanan pada sistem layanan kesehatan.

Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya untuk menerapkan kembali strategi untuk pengendalian dengan mengimbai para wisatawan dan juga masyarakat setempat untuk kembali memakai masker di bandara dan akan ada pemindai suhu juga kembali dipasang di bandara.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura peningkatan kasus Covid-19 di Singapura terjadi disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk berkurangnya kekebalan penduduk dan peningkatan perjalanan dan interaksi masyarakat selama perjalanan akhir tahun dan musim perayaan.

 “Dari kasus yang ada mereka terinfeksi JN.1, subvarian dari BA.2.86, saat ini mencakup lebih dari 60 persen kasus Covid-19 di Singapura. Sementara BA.2.86 dan subvariannya telah diklasifikasikan sebagai Variant of Interest oleh Organisasi Kesehatan Dunia sejak 21 November 2023," jelas Kementerian Kesehatan Singapura. 

Kementerian Kesehatan Singapura juga menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada indikasi, secara global atau lokal, bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar. 

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan juga telah meminta masyarakat Indonesia untuk menunda rencana perjalanan mereka ke daerah-daerah yang melaporkan lonjakan kasus Covid-19, menyelesaikan vaksinasi dua dosis, kembali memakai masker, dan mencuci tangan, serta tetap di rumah jika sakit. 

Selain itu di Indonesia juga telah memasang kembali pemindai termal di beberapa pos pemeriksaan perbatasan, seperti di terminal feri Batam dan bandara internasional utama Jakarta.

Sementara itu, di Malaysia, kasus Covid meningkat hampir dua kali lipat dalam seminggu, meningkat menjadi 6.796 pada pekan yang berakhir 2 Desember dari 3.626 pada minggu sebelumnya.  

Pihak berwenang Malaysia mengatakan penyebarannya terkendali dan tidak mengganggu sistem layanan kesehatan, menurut laporan SCMP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Restu Wahyuning Asih
Terkini