Prajogo Pangestu Perkuat Bisnis Tambang, Cucu Usaha Pinjam Rp3,5 Triliun

Bisnis.com,15 Des 2023, 09:46 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
prajogo pangestu/baritopacific

Bisnis.com, JAKARTA – Cucu usaha milik Prajogo Pangestu menarik pinjaman Rp3,5 triliun untuk mengakuisisi tiga perusahaan tambang.

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)mengungkapkan  perseroan bersama dengan entitas anak yaitu PT Mareta Persada dan kreditur telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit senilai Rp3,5 triliun.

Perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dan revolving sindikasi dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp3,5 triliun. Pinjaman berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu selambat-lambatnya 72 bulan  setelah ditandatanganinya Perjanjian Kredit Sindikasi.

Seluruh Pinjaman yang diperoleh CUAN ini akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan Perseroan secara umum dan membiayai akuisisi perusahaanperusahaan tambang, diantaranya PT Multi Tambangjaya Utama, PT Borneo Bangun Banua Bestari dan PT Borneo Bangun Banua.

Emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 72,92 persen menjadi Rp1,04 triliun sepanjang semester I/2023.

Berdasarkan laporan keuangan, CUAN membukukan kenaikan pendapatan 72,92 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp601,93 miliar.

Pendapatan tersebut masih didominasi oleh penjualan ekspor sebesar Rp858,85 miliar sementara itu penjualan pasar domestik hanya sebesar Rp182 miliar. Adapun sepanjang semester I/2022, CUAN mencatatkan seluruh pendapatan atau 100 persen dari pasar ekspor.

Jika dilihat dari pelanggan pihak ketiga yang melebihi 10 persen dari total pendapatan berasal dari Flame Asia Resources sebesar Rp428,68 miliar, San Miguel sebesar Rp244,17 miliar, Bulk Trading sebesar Rp185,99 miliar, PT Bara Makmur Dwitama sebesar Rp182 miliar.

Sementara itu beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp482,06 miliar. Posisi tersebut melambung 111,58 persen dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp227,84 miliar.

Beban tersebut disumbang oleh kenaikan biaya pengembangan dan pengangkutan, pengiriman, biaya profesional, donasi, perizinan dan lain-lain.

Kemudian beban penjualan juga ikut melambung menjadi Rp315,79 miliar dari sebelumnya sebesar Rp149,12 miliar. Beban umum dan administrasi sebesar Rp24,61 miliar dan beban pendapatan operasi lainnya sebesar Rp15,17 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini