Konten Premium

Bagaimana Bursa Tetangga Menyederhanakan Praktik ESG

Bisnis.com,15 Des 2023, 15:00 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Papan tanda untuk SGX Centre, yang merupakan kantor pusat Singapore Exchange Ltd. (SGX), berdiri di Singapura, pada hari Jumat, 27 April 2018. - Bloomberg/Paul Miller

Bisnis.com, JAKARTA — Ketika pertama kali muncul secara resmi pada laporan PBB bertajuk "Who Cares Wins," medio 2004 lalu, ESG sebenarnya punya tujuan spesifik. Sesuai namanya, gerakan ini menjadi tumpuan harapan terwujudnya standar praktik bisnis yang mengarusutamakan aspek lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola (governance).

Sayangnya, perkembangan zaman hampir dua dekade terakhir membuat lema itu justru bikin segalanya makin ribet.

Dalam kolomnya di Forbes belum lama ini, petinggi Meltware Ajay Khairi menyebut bahwa saat ini publik—baik pelaku bisnis maupun masyarakat—cenderung melihat ESG sebagai hal yang terlampau kompleks. Akibatnya, gerakan ini mulai lebih banyak melenceng dan minim menarik minat pebisnis untuk mencapai praktik berlingkungan, sosial, dan tata kelola lebih baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
Terkini