Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyediakan uang tunai sebesar Rp41,1 triliun untuk kebutuhan Libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru). Ketersediaan uang tunai Libur Nataru kali ini meningkat sekitar 5% dibandingkan realisasi uang tunai disiapkan di periode Nataru tahun sebelumnya.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan tingginya pencadangan uang tunai guna mengantisipasi kebutuhan tarikan nasabah di mesin ATM selama periode Natal 2023-Tahun Baru 2024 (Nataru).
“BCA berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nasabah maupun mitra di momen Nataru,” katanya pada Bisnis, Kamis (14/12/2023).
Selain itu, pihaknya pun berfokus untuk senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus dapat menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sendiri menyiapkan uang kas senilai Rp25,2 triliun pada periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengungkapkan angka ini tercatat lebih rendah sebesar 5% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai sebesar Rp26,5 triliun.
“Uang tersebut akan dialokasikan sebesar Rp19,8 triliun untuk kebutuhan mesin e-Channel BRI berupa ATM & CRM, sementara sisanya sebesar Rp5,4 triliun dialokasikan untuk Kantor Cabang BRI,” katanya dalalm keterangan tertulis, Kamis (14/12/2023).
Penurunan kebutuhan uang tunai tersebut, selaras dengan preferensi transaksi nasabah yang bergeser ke transaksi digital atau secara cashless. Hal ini terlihat dari migrasi transaksi ke digital yang meningkat signifikan.
Menurutnya, penyediaan layanan berbasis digital BRI telah mampu memigrasi transaksi yang sebelumnya dilakukan secara konvensional oleh pekerja di banking hall.
“Sekitar 99% telah dilakukan melalui layanan berbasis digital baik melalui e-channel maupun platform digital yang dimiliki BRI. Sedangkan sisanya, atau 1% transaksi dilakukan masih secara konvensional di Kantor BRI,” jelasnya.
Andrijanto juga mengungkapkan bahwa untuk kemudahan bertransaksi, BRI terus mendorong nasabah agar menggunakan super apps BRImo.
“Saat ini BRImo telah memiliki lebih dari 100 fitur yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan layanan keuangan yang terintegrasi dari manapun dan kapanpun,” tambahnya.
Hingga akhir Oktober 2023 tercatat pengguna BRImo telah mencapai 30,4 juta user (meningkat 30% yoy) dengan volume transaksi mencapai Rp3.353 triliun atau meningkat 60,8% yoy.Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan juga mengatakan bank perlu menjaga likuiditas.
“Cadangan uang tunai menjelang Nataru akan banyak terpakai karena masyarakat akan banyak spending di libur nataru, sehingga bank perlu mengantisipasi likuiditasnya,” katanya pada Bisnis, Kamis (14/12/2023),
Menurutnya, perbankan perlu meningkatkan cadangan uang tunai jelang Nataru, sementara untuk BBRI adanya penurunan cadangan uang tunai kemungkinan juga disebabkan, lantaran cadangan yang dibuat sudah tergolong besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel