Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham emiten bank digital seperti PT Bank Jago Tbk. (ARTO) hingga PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) kompak loyo usai menguat dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data RTI Business, harga saham ARTO turun 2,73% pada penutupan perdagangan Jumat (15/12/2023) dan terparkir di level Rp3.210, meski dalam sepekan harga saham ARTO naik 0,94%.
Lalu, harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) ikut turun 2,06%, ke level Rp476. Meski dalam sepekan harga saham melonjak 35,23%, sayangnya, jika ditarik sejak awal tahun hingga pertengahan Desember 2023 atau secara year–to–date (ytd), harga saham emiten bank digital ini masih dalam tren turun 26,20%
Penurunan ini pun diikuti oleh PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) yang terkoreksi dalam 24 jam terakhir menjadi 0,62% ke level Rp320 dan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) turun 3,47% ke level Rp334.
Harga saham emiten bank digital milik Chairul Tanjung yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) juga mengalami penurunan saham 6,62%, turun 95 basis poin ke level Rp1.340.
Sementara itu, PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) terparkir secara stagnan di level Rp1.135 pada penutupan perdagangan Jumat (15/12/2023).
Dilansir dari Bloomberg, J.P Morgan menilai kesepakatan antara GOTO dan TikTok telah membangun optimisme signifikan untuk ARTO. Berdasarkan konsensus analis Bloomberg Rabu (13/12/2023), 11 dari 17 analis yang mengulas saham ARTO masih menyematkan rekomendasi beli. Sisanya, 4 analis hold dan 2 analis jual.
Meski begitu, sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd), harga saham ARTO hingga BBHI tetap kompak di zona merah. Harga saham ARTO turun 13,71% ytd, BBYB turun 26,2% ytd, BANK turun 19,79% ytd, AGRO terkoreksi 17,33% serta BBHI merosot 24,08% ytd.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus pun melihat tren lesunya saham bank digital, lantaran belum ada sentimen yang mampu mendukung kenaikkan bagi saham bank bank digital.
Hal senada juga disampaikan Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta yang menyebut hampir semua saham bank digital sedang mengalami bearish consolidation alias downtrend, termasuk BBHI, BBYB, AGRO, AMAR hingga BANK.
Meski begitu, menurutnya saat ini semua bank digital perlu berjuang keras dalam menghadapi persaingan yang ketat. Apalagi, mengingat bank KBMI IV terus mengoptimalkan digitalisasi dalam menawarkan produk hingga layanannya.
“Setidaknya begini, untuk likuiditas relatif bank KBMI IV ini masih unggul, bahkan rasio kredit bermasalah nonperforming loan masih rendah jika dibanding bank digital. Apalagi bank KBMI IV itu punya mitigasi risiko yang sudah diterapkan dengan baik dan efektif,” ujarnya pada Bisnis beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel