Bisnis.com, JAKARTA — Jelang penutupan tahun, diam-diam satu investor kakap belanja puluhan juta lembar saham emiten distributor BBM PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), melawan arus sejumlah pemodal jumbo lainnya yang melanjutkan aksi lepas.
Saham AKRA ditutup melemah 2,05% ke level Rp1.435 hingga perdagangan Senin (18/12/2023). Dalam tiga bulan terakhir, koreksi saham AKRA terpantau sebesar 3,37%, meski secara year-to-date (YtD) tetap menunjukkan return positif 2,5%.
Hal itu di tengah prospek mengkhawatirkan harga minyak pada 2024. Minyak Brent rata-rata berada di kisaran US$80 per barel tahun ini, setelah melalui 2022 yang bergejolak di mana harga melonjak di atas US$100 akibat pasokan Rusia yang terganggu karena perang Ukraina.