Bisnis.com, JAKARTA — Seiring tren menurun harga logam terkait baterai kendaraan listrik termasuk diantaranya lithium, prospek laju penjualan EV pada 2024 pun ikut melambat dibandingkan dengan prediksi sebelumnya.
Setelah harga lithium terkoreksi sekitar 80% sepanjang tahun ini, prospek salah satu mineral kritis itu masih akan terbebani suplai melimpah dan penjualan kendaraan listrik yang lambat pada tahun depan.
Produsen lithium baru-baru ini melakukan pembicaraan dengan klien yang sebagian besar di Asia, untuk membahas kontrak untuk 2024. Meskipun volume penjualan meningkat dalam beberapa tahun sebelumnya di tengah booming kendaraan listrik, kali ini volume penjualan tampaknya tidak akan berubah. Melansir Bloomberg, Senin (18/12/2023), sumber yang dekat dengan perundingan tersebut menyebutkan bahwa penawaran juga membahas diskon harga yang lebih dalam dari tahun lalu.