Tantangan Bank Digital Meraup Cuan pada 2024, Untung atau Buntung?

Bisnis.com,18 Des 2023, 10:30 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA -- Pendar bank digital perlahan memudar seiring masih adanya pemain yang membukukan kerugian. Lantas, bagaimana peluang dan tantangan bank digital agar bisa meraup cuan atau untung pada 2024?

Berdasarkan laporan keuangan, sejumlah bank digital mampu meraup laba setidaknya hingga Oktober 2023. PT Bank Jago Tbk. (ARTO) misalnya meraup laba Rp53,9 miliar pada Oktober 2023, naik 21,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Bank digital lainnya, yaitu, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) juga berhasil mencatatkan laba Rp17,8 miliar, naik 118,2% yoy.

Meski demikian, masih ada bank digital yang membukukan rugi di antaranya PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dengan rugi bersih Rp548,5 miliar dan PT Bank Aladin Syariah (BANK) dengan rugi bersih Rp157,4 miliar pada kuartal III/2023. 

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan pada tahun depan bank digital akan menemui sejumlah tantangan dalam meraup laba atau mempertahankan kinerka labanya.

"Tahun depan akan semakin ketat persaingan perbankan. Lahir bank baru mungkin tidak, tapi akan banyak akuisisi, merger atau konsolidasi bank," ujarnya kepada Bisnis pekan lalu. 

Selain itu, dia mengungkapkan tantangan lain yang akan dihadapi adalah ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Lalu, kondisi likuiditas bank yang masih juga ketat.

"Ini akan mendorong bank digitak untuk bersaing ketat merebut dana murah," katanya.

Direktur Enterprise Risk Management, Compliance and Human Resource Bank Raya Danar Widyantoro mengatakan Bank Raya pun melihat ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi bank dalam mempertahankan kinerja labanya tahun depan.

"Manajemen risiko menjadi tantangan," katanya dalam kunjungan redaksi Bisnis Indonesia pada Selasa (12/12/2023).

Menurutnya, bagi bank digital, manajemen risiko diperlukan sebab layanan seperti kredit yang diberikan sudah melalui platform digital. Bank Raya pun terus berupaya menjaga kualitas aset di antaranya teknologi credit scoring.

Upaya Bank Digital Raup Laba

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi mengatakan pada 2023 Bank Aladin Syariah memang masih membukukan rugi. Namun, BANK telah melakukan banyak pencapaian kinerja yang memberikan dampak positif bagi kinerja bisnis. 

"Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah pengguna yang teregistrasi dan penghimpunan DPK [dana pihak ketiga] yang terus meningkat. Tidak hanya itu, pembiayaan Bank Aladin Syariah juga terus tumbuh dengan kualitas aset yang masih sangat terjaga," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Oktober lalu (31/10/2023).

Sementara itu, BBYB yang masih membukukan rugi gencar mengembangkan sejumlah layanan digital guna memupuk pendapatan. Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Aditya Windarwo mengatakan Bank Neo Commerce juga terus berkolaborasi dengan berbagai ekosistem karena hal tersebut menjadi kunci dalam percepatan bisnis di era digitalisasi.

Secara rinci, BBYB bekerja sama dengan Luna POS, yang merupakan penyedia layanan software kasir dan akuntansi yang diperuntukkan untuk mengelola aktivitas usaha seperti restoran atau kafe. 

Dalam kerangka memperkuat bisnis, BBYB melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 5 miliar lembar saham pada akhir tahun. Adapun, target pelaksanaannya pada kuartal IV/2024.

Aditya mengatakan rights issue dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan, pengembangan operasional, dan pengembangan teknologi informasi.

Menurutnya, sebagai bank dengan layanan digital, BBYB memiliki komitmen untuk terus memberikan layanan perbankan berbasis digital yang lebih luas dan lebih lengkap kepada berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.

“Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya BNC untuk terus adaptif terhadap perkembangan usaha dan untuk mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan dalam menjaga daya saing yang sehat dan kuat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini