Bisnis.com, JAKARTA - Terdapat deretan saham emiten perbankan yang berkinerja moncer sepanjang 2023, di antaranya emiten bank portofolio Lo Kheng Hong yakni OCBC NISP Tbk. (NISP). Namun, ada juga bank yang kinerja sahamnya merosot seperti PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS).
Saham NISP mencatatkan kinerja yang moncer dengan kenaikan harga saham hingga 55,7% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd). Selain NISP, PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) mencatatkan kinerja saham yang moncer, melesat 53,27% ytd.
Emiten bank portofolio Lo Kheng Hong lainnya yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berkinerja moncer dengan harga saham yang naik 42,19% ytd.
Bagi NISP, moncernya harga saham pada tahun ini bertepatan dengan momen aksi korporasinya. NISP telah menyatakan komitmennya mengakuisisi 99% saham dari unit usaha dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Indonesia yakni PT Bank Commonwealth dengan nilai mencapai Rp2,2 triliun. Aksi akuisisi itu ditujukan untuk pengembangan bisnis OCBC.
Adapun, NOBU juga berkinerja moncer seiring manuver rencana aksi korporasinya sejak awal tahun ini. Bank milik taipan James Riady itu memang sedang dalam proses merger dengan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan aksi korporasi seperti merger dan akuisisi memang akan menjadi sentimen positif bagi emiten. "Seharusnya merger ini bisa menjadi dorongan atau penopang untuk recovery atau kenaikan harga emiten," ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Selain aksi korporasi, ada juga faktor lainnya yang menjadi pendorong kenaikan atau turunnya kinerja saham bank, yakni fundamental.
Baik NISP dan NOBU memang sama-sama mencatatkan kinerja keuangan yang meyakinkan, setidaknya hingga kuartal III/2023. NISP telah membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp3,05 triliun pada kuartal III/2023, naik 20% secara tahunan (year on year/yoy). Lalu, NOBU membukukan laba bersih Rp104,4 miliar, naik 38,41% yoy pada kuartal III/2023.
Sementara itu, terdapat deretan emiten bank yang kinerjanya boncos pada tahun ini. BTPS misalnya mencatatkan penurunan harga saham 39,25% ytd. Seiring dengan penurunan harga saham, BTPS mencatatkan kinerja lesunya cuan, setidaknya pada kuartal III/2023, di mana laba susut dari Rp1,32 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp1 triliun pada kuartal III/2023.
Selain BTPS, BABP juga mencatatkan kinerja saham yang boncos, di mana harga saham turun 38,61% ytd. Lalu, PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) mencatatkan kinerja saham yang juga turun 32,35% ytd.
Berikut deretan emiten bank yang mencatatkan kinerja harga saham paling cuan sepanjang 2023:
1. NISP
Harga saham NISP memang telah berkinerja moncer, naik 55,7% ytd dan ditutup di level Rp1.165 pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (19/12/2023).
2. NOBU
Emiten bank milik taipan James Riady ini mencatatkan kinerja saham yang bertumbuh pesat sepanjang tahun ini, yakni 53,27% ytd. Harga saham NOBU ditutup di level Rp775 pada perdagangan Selasa (19/12/2023).
3. BNGA
Sama seperti NISP, BNGA juga merupakan emiten bank portofolio Lo Kheng Hong. Harga saham BNGA telah merangkak naik 42,19% ytd dan ditutup di level Rp1.680 pada perdagangan Selasa (19/12/2023).
3. AMAR
PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mencatatkan harga saham yang meningkat 37,93% ytd. Pada perdagangan Selasa (19/12/2023), harga saham AMAR terparkir di level Rp320.
5. BRIS
Emiten bank syariah yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) masuk deretan bank berkinerja moncer dengan harga saham yang melesat 33,33%. Pada perdagangan Selasa (19/12/2023), harga saham BRIS ditutup di level Rp1.740.
Berikut deretan emiten bank yang mencatatkan kinerja harga saham paling boncos sepanjang 2023:
1. BTPS
BTPS mencatatkan penurunan harga saham 39,25% ytd. Pada perdagangan Selasa (19/12/2023), harga saham BTPS ditutup di level Rp1.705.
2. BABP
Emiten bank milik Hary Tanoe ini mencatatkan kinerja harga saham yang merosot 38,61% ytd. Harga saham BABP ditutup di level Rp62 pada perdagangan Selasa (19/12/2023).
3. DNAR
Harga saham DNAR telah susut 32,35% ytd. Pada perdagangan Selasa (19/12/2023), harga saham DNAR ditutup di level Rp115.
4. BCIC
Bank besutan korporasi keuangan asal Jepang yakni PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) mencatatkan kinerja harga saham yang merosot 32,18% ytd. Harga saham bank ditutup di level Rp122 pada perdagangan Selasa (19/12/2023).
5. PNBN
PT Bank Panin Tbk. (PNBN) masuk ke dalam jajaran emiten bank dengan saham yang boncos pada tahun ini, di mana harga saham PNBN susut 29,55% ytd. Harga saham PNBN ditutup di level Rp1.085 pada pada perdagangan Selasa (19/12/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel