Kinerja Kinclong Harga Saham Emiten Bank Portofolio Lo Kheng Hong (NISP & BNGA)

Bisnis.com,21 Des 2023, 09:35 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Dua emiten bank portofolio milik investor kawakan Lo Kheng Hong, yakni PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), mencatatkan kinerja harga saham yang kinclong sepanjang 2023.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham NISP melonjak 55,7% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd). Pada penutupan perdagangan Rabu (20/12/2023), harga saham NISP terparkir di level Rp1.160. Harga saham NISP sempat menyentuh level tertinggi tahun ini Rp1.290 pada Juli 2023.

Sementara itu, BNGA mencatatkan peningkatan harga saham 42,62% ytd dan ditutup di level Rp1.690 pada perdagangan Rabu (20/12/2023). Harga saham BNGA sempat menyentuh level tertinggi tahun ini Rp1.790 pada Agustus 2023.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina mengatakan moncernya harga saham bank-bank tersebut pada tahun ini dipengaruhi sejumlah faktor.

"Kalau NISP memang didukung kinerja yang tumbuh dobel digit, NPL [nonperforming loan] yang rendah dan akuisisi," katanya kepada Bisnis pada Rabu (20/12/2023).

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan aksi korporasi seperti merger dan akuisisi memang akan menjadi sentimen positif bagi emiten.

Dia menilai seharusnya merger ini bisa menjadi dorongan atau penopang untuk recovery atau kenaikan harga emiten. 

Selain aksi korporasi, ada juga faktor lainnya yang menjadi pendorong kenaikan atau turunnya kinerja saham bank, yakni fundamental.

NISP pada tahun ini menjajal aksi korporasi berupa akuisisi. NISP telah menyatakan komitmennya mengakuisisi 99% saham dari unit usaha dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Indonesia, yakni PT Bank Commonwealth dengan nilai mencapai Rp2,2 triliun. Aksi akuisisi itu ditujukan untuk pengembangan bisnis OCBC.

NISP juga mencatatkan kinerja keuangan moncer dengan membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp3,05 triliun pada kuartal III/2023, naik 20% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Adapun, emiten bank portofolio lainnya BNGA telah mencatatkan laba bersih secara konsolidasi Rp4,95 triliun pada kuartal III/2023, naik 27,24% yoy dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp3,89 triliun.

Sebelumnya, Lo Kheng Hong mengatakan bahwa emiten-emiten perbankan di tanah air merupakan perusahaan wonderful company dan layak untuk dikoleksi. 

Hal ini lantaran perusahaan perbankan di Indonesia kerap membukukan laba bersih jumbo. Lo Kheng Hong menilai bahwa kelebihan tersebut menjadi salah satu alasan kuat mengapa emiten di sektor-sektor lainnya sulit untuk menandingi kinerja dari perusahaan perbankan.   

"Saya sangat menyukai sektor perbankan karena bagi saya sektor yang terbaik karena bisa membukukan laba yang besar lebih dari sektor lain" ujarnya dalam siaran langsung di Instagram @bca_sekuritas pada Agustus lalu (6/8/2023). 

Lo Kheng Hong, yang biasa disebut Warren Buffet Indonesia ini, tercatat sebagai pemegang saham tiga perusahaan finansial termasuk perbankan. Ketiga saham bank yang dikoleksinya adalah NISP, BNGA, serta PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini