Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance meningkatkan antisipasi kemungkinan terjadinya serangan cyber jelang libur natal dan tahun baru.
Perseroan memastikan akan meningkatkan ketahanan siber melalui peningkatan security tools dan perangkat keamanan pada aplikasi, server, jaringan dan end point milik perusahaan.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menyebut perseroan juga melakukan threat Intelligence terhadap asset CNAF seperti phishing website yang beredar di masyarakat mengatasnamakan CNAF.
“Serta melakukan update semua anti virus pada server dan end point milik karyawan,” ungkap Ristiawan kepada Bisnis, Jumat (22/12/2023).
Sepanjang catatan CNAF, Ristiawan menyebut tidak ada lonjakan laporan nasabah terkait penipuan menjelang masa libur natal dan tahun baru. Namun demikian, perseroan tetap mengedukasi nasabah melalui kanal informasi yang ada untuk selalu waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan CNAF.
Dan dalam materi komunikasi kepada nasabah, lanjut dia, CNAF senantiasa memberikan informasi kontak CNAF yang resmi yang dapat dihubungi oleh nasabah.
Adapun CNAF mengimbau kepada nasabah untuk tidak mengakses tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan. Serta tidak memberikan informasi atau data pribadi kepada pihak yang tidak berwenang dan tidak melakukan transaksi dengan menggunakan proses yang tidak standar.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mewanti-wanti maraknya modus penipuan yang bisa menimpa masyarakat jelang akhir tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebut modus penipuan bisa marak jelang akhir tahun lantaran banyak Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang libur natal maupun tahun baru.
“Ketika ditawari suatu produk, masyarakat cenderung akan kesulitan melakukan verifikasi atau bertanya kepada PUJK yang dimaksud,” katanya.
OJK pun meminta masyarakat untuk rajin melakukan verifikasi ketika ada penawaran dari PUJK. Serta jangan mudah percaya ketika tawarannya tidak masuk akal, misalnya akhir tahun ada promo perjalanan wisata yang potongan bombastis.
OJK juga menyarankan agar PUJK juga melakukan patroli di media sosial, untuk mengetahui apakah ada penipuan yang mencatut nama mereka. Dengan demikian, mencegah calon nasabah maupun nasabah untuk terjebak penipuan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel