IHSG Sepekan: Tembus Rekor 2023, Saham Farmasi Tercuan, Saham BBCA-BBRI Terlaris

Bisnis.com,23 Des 2023, 07:55 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi & Hafiyyan
IHSG tembus rekor dengan saham-saham farmasi melonjak seiring dengan naiknya kasus Covid-19, sedangkan saham bank BBCA-BBRI menjadi yang terbanyak transaksi. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan diwarnai peningkatan, bahkan menembus rekor penutupan tertinggi 2023. Saham-saham farmasi melonjak seiring dengan naiknya kasus Covid-19, sedangkan saham bank BBCA-BBRI menjadi yang terbanyak transaksi.

Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 18 sampai dengan 22 Desember 2023 diwarnai oleh peningkatan kapitalisasi pasar dan IHSG. Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini naik 0,97% menjadi Rp11,65 triliun dari Rp11,54 triliun pada pekan sebelumnya.

"IHSG pekan ini ditutup meningkat sebesar 0,65% menjadi berada pada posisi 7.237,519 dari 7.190,988 pada penutupan pekan lalu," papar Pjs. Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan naik 13,60% menjadi 1.094.283 kali transaksi dari 1.266.561 kali transaksi pada pekan lalu. Namun, rata-rata nilai transaksi harian saham turun 15,76% menjadi Rp12,63 triliun dari sebelumnya Rp14,99 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian saham mengalami perubahan sebesar 15,90% selama sepekan menjadi 25,19 miliar lembar saham dari 29,96 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Investor asing pada Jumat (22/12/2023) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp68,8 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp9,06 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 114 emisi dari 61 emiten senilai Rp122,78 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 547 emisi dari 128 emiten dengan outstanding Rp466,65 triliun dan US$79,862 juta.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,33 triliun

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG dan Bursa Asia bergerak menguat karena data ekonomi AS yang baru memicu ekspektasi Bank Sentral AS atau The Fed untuk memangkas suku bunga dari level saat ini 5,25%-5,50%. 

Data menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Amerika meningkat 4,9% secara tahunan pada kuartal terakhir. Hal ini memicu pelaku pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada Maret 2024, lebih cepa dari perkiraan sebelumnya. 

Merujuk FedWatch Tool CME Group probabilitas pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 71,3%. 

Sementara itu, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga mengungkapkan memiliki ruang untuk menurunkan BI Rate pada semester II/2024. Pasar memandang rencana BI tersebut tentunya seiring dengan potensi kemungkinan penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). 

Namun, pasar berharap BI dapat melakukan pemotongan suku bunga secara hati-hati ditengah ketidakpasatian yang masih tinggi, meskipun The Fed Amerika Serikat (AS) akan menurunkan suku bunganya. Pada rapat dewan gubernur (RGG) BI pekan ini memutuskan BI Rate tetap 6%.

5 Saham Top Gainers IHSG Sepekan 18-22 Desember 2023

5 Saham Top Losers IHSG Sepekan 18-22 Desember 2023

5 Saham dengan Tranksasi Terbesar Sepekan 18-22 Desember 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini