Bisnis.com, JAKARTA — AJB Bumiputera telah menerbitkan kondisi keuangan per November 2023. Adapun laporan tersebut dapat menjadi rujukan para pemegang polis untuk melihat kondisi perusahaan di tengah penantian permbayaran klaim.
Berdasarkan laporan keuangan, AJB Bumiputera 1912 membayarkan klaim senilai Rp3,15 triliun sepanjang Januari—November 2023. Angka klaim tersebut dilaporakn melesat hingga 80% dari Rp1,75 triliun yang dibayarkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
AJB Bumiputera juga menyampaikan dalam laporan keuangannya bahwa utang klaim per November 2023 mencapai Rp8,08 triliun. Angka itu turun dibandingkan dengan posisi November 2022, yakni Rp12,9 triliun. Penurunan utang klaim di antaranya dipengaruhi oleh persetujuan PNM oleh para pemegang polis.
Ulasan tentang laporan anyar kondisi keuangan Bumiputera dan nasib utang klaim perusahaan asuransi itu menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Minggu (24/12/2023):
Membandingkan Visi Misi Tiga Cawapres dan Harapan Dunia Usaha
Kalangan dunia usaha menaruh asa yang cukup tinggi pada pemerintahan periode 2024—2029 di berbagai isu ekonomi. Mulai soal investasi, stabilitas, kemitraan dagang, dukungan pada manufaktur, hingga soliditas laju produk domestik bruto (PDB).
Debat calon wakil presiden (cawapres) yang telah digelar diharapkan mampu memberikan optimisme bagi kalangan pebisnis untuk tetap melanjutkan ekspansi selama warsa transisi.
Terlebih, debat kedua dalam rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini mengangkat isu yang dekat dengan kelompok pengusaha, yakni ekonomi, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, fiskal negara, hingga infrastruktur.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan sejauh ini visi misi yang telah dipublikasikan oleh ketiga pasangan calon presiden (capres)-cawapres cukup komperehensif.
Akan tetapi, menurutnya, dunia usaha tetap menantikan program konkret dari setiap kandidat sehingga mampu secara instan memberikan sentimen positif bagi pelaku ekonomi.
Laporan Anyar Kondisi Keuangan Bumiputera & Nasib Utang Klaim
Berdasarkan laporan keuangan, utang klaim Bumiputera tercatat meningkat dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya atau Oktober 2023, yakni Rp7,09 triliun. Bumiputera juga mencatatkan sejumlah utang lain, seperti utang reasuransi Rp84,8 miliar, utang komisi Rp44,8 miliar, hingga utang pajak Rp14,06 miliar, sehingga jumlah utang per November 2023 mencapai Rp8,75 triliun.
Di tengah keterlambatan pembayaran klaim itu para pemegang polis ternyata tetap membayar premi kepada AJB Bumiputera. Sepanjang Januari—November 2023, premi yang diperoleh Bumiputera tercatat mencapai Rp641,4 miliar, turun hingga 40% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,07 triliun.
Satu-satunya asuransi berbentuk usaha bersama atau asuransi mutual di Indonesia itu pun masih memperoleh hasil investasi Rp99,16 miliar per November 2023.
Ditambah dengan pendapatan lain senilai Rp47,4 miliar, jumlah pendapatan Bumiputera per November 2023 mencapai Rp787,7 miliar. Tingginya klaim dan sejumlah kewajiban membuat jumlah beban perusahaan per November 2023 mencapai Rp2,74 triliun.
Dengan pendapatan yang lebih kecil dari beban, hasil underwriting asuransi Bumiputera pun negatif. Pada November 2023, perusahaan itu pun mencatatkan kerugian Rp1,95 triliun, berbalik rugi dari posisi November 2022 yang masih mencatatkan laba Rp14,97 miliar.
Pesan Menkeu, OJK, dan BI agar Ekonomi RI Meroket
Tiga petinggi lembaga negara memberikan pesan dan masukan kepada para peserta pemilihan presiden 2024 agar perekonomian Indonesia berada pada jalur yang terus tumbuh.
Menteri Keuangan/Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung, dan Ketua Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberikan sejumlah pesan kepada para peserta pemilihan presiden agar ekonomi nasional bisa meroket.
Sri Mulyani mengatakan, Indonesia saat ini masih menghadapi sejumlah masalah struktural, misalnya terkait infrastruktur dan SDM, yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat, bahkan hanya dalam 1 dekade.
Oleh karena itu, peningkatan investasi harus difokuskan untuk menyelesaikan permasalahan fundamental di dalam negeri.
Menguji Rapor Kinerja Industri Bank Tetap Hijau
Kinerja industri perbankan Tanah Air diproyeksi moncer meskipun berbagai tantangan ketidakpastian global hingga tren suku bunga tinggi sepanjang 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, setidaknya hingga kuartal III/2023, indikator ekonomi global masih menunjukan ketidakpastian pergerakan ekonomi di tengah membaiknya tingkat inflasi menuju level pra pandemi
Ditambah lagi, fenomena suku bunga yang tinggi dalam jangka waktu yang lama masih berlaku.“Kita juga masih optimistis pertumbuhan kredit dobel digit tercapai pada Desember 2023,” kata Dian dalam sesi wawancara khusus pada Jumat (22/12/2023).
Berdasarkan data OJK, hingga Oktober 2023 fungsi intermediasi tumbuh optimal dengan pertumbuhan kredit tercatat 8,99% secara tahunan (year on year/yoy). Berdasarkan tujuan pemberian kredit, diketahui bahwa kredit investasi tumbuh 10,22% yoy, kredit modal kerja tumbuh 8,10% yoy dan kredit konsumsi tumbuh 9,28% yoy.
Gibran Dorong Anak Muda Ahli Kripto, Begini Prospek Bitcoin Cs
Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan Indonesia perlu memiliki anak muda yang bertalenta di bidang teknologi digital, salah satunya kripto. Di lain sisi, pasar kripto di Indonesia diprediksi semarak pada 2024, seiring akan terjadinya halving Bitcoin.
Adapun, Gibran mengatakan akan mendorong anak muda untuk menguasai beberapa bidang teknologi digital yaitu ahli dalam bidang kripto, ahli artificial intelligence, ahli blockchain, ahli robotic, dan ahli perbankan syariah.
“Kita harus punya future talent dengan future skill, untuk itu hilirisasi digital akan kita genjot, kita kana siapkan anak muda yang ahli AI, ahli blockchain, ahli robotik, ahli perbankan syariah, anak muda ahli kripto,” katanya dalam Debat Cawapres, Jumat (22/12/2023).
Terpisah, VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan dengan pertumbuhan proyek-proyek baru dan adopsi teknologi blockchain yang semakin luas, industri kripto akan terus bergerak maju. Menurutnya, tahun 2023 memberikan gambaran yang menarik tentang perkembangan dunia cryptocurrency.
“Memasuki tahun 2024, industri kripto akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan situasinya dapat terus berubah seiring waktu. Namun, dapat dipastikan Bitcoin akan bergerak positif karena adanya peristiwa Bitcoin Halving di tahun depan,” ujar Resna dalam keterangannya dikutip Sabtu, (23/12/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, para investor kripto juga masih memperhatikan suku bunga The Fed dan keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk menyetujui exchange-traded funds ETF Bitcoin yang diprediksi akan terealisasi pada pertengahan tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel