Tips Liburan Aman: Punya Asuransi Kesehatan hingga Perjalanan

Bisnis.com,24 Des 2023, 17:15 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Ilustrasi liburan/pixabay

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menyarankan agar masyarakat memiliki proteksi tambahan seperti asuransi rumah hingga asuransi perjalanan selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo mengatakan dengan memiliki asuransi rumah, maka ada jaminan risiko minimal kebakaran dan risiko pencurian harta benda.

Irvan menambahkan agar masyarakat juga memiliki asuransi  perjalanan dengan jaminan kematian, cacat badan dan pengobatan akibat kecelakaan, kehilangan bagasi dan keterlambatan pesawat. Serta, memiliki asuransi kendaraan dengan jaminan risiko all risk, minimal TLO (Total Loss Only).

“Memiliki asuransi kesehatan komersial, minimal BPJS Kesehatan dengan status kepesertaan aktif,” kata Irvan kepada Bisnis, Minggu (24/12/2023).

Selain itu, lanjut Irvan, pastikan semua polis asuransi dalam keadaan aktif, premi terbayar, dan tidak ada tunggakan, serta terdokumentasi dengan baik.

Dia menuturkan bahwa sebelum libur panjang Nataru, masyarakat juga harus memastikan pintu terkunci saat hendak meninggalkan rumah.

“Lepaskan peralatan listrik dan elektronik dari setop kontak listrik bila tidak diperlukan untuk beberapa lama, karena dapat menimbulkan kerusakan bila terjadi gangguan hujan lebat disertai petir,” tambahnya.

Perlu diketahui, Data Survei Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memperkirakan ada sebanyak 107,63 juta orang yang akan melakukan perjalanan pada libur Nataru Tahun 2023/2024.

Ini artinya, ada peningkatan mencapai 143% dari libur Nataru Tahun 2022/2023, jika dibandingkan dengan momen libur tahun lalu yang diprediksi hanya ada 44,17 juta orang melakukan perjalanan.

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut normalisasi mobilitas yang terlihat baru-baru ini mendorong peningkatan kinerja bisnis sektor riil, sehingga dapat meningkatkan permintaan asuransi umum, terutama kenaikan permintaan asuransi perjalanan.

AAUI juga melihat masyarakat saat ini sudah lebih memahami manfaat dari asuransi perjalanan, sebab harga yang ditawarkan asuransi perjalanan sangat terjangkau namun memiliki coverage yang bisa memitigasi risiko yang mungkin timbul, salah satunya seperti delay atau bagasi hilang.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan tren asuransi perjalanan terus bergerak menanjak. Pada 2019, misalnya, AAUI melihat kondisi asuransi perjalanan sebelum pandemi mampu mencapai Rp765 miliar.

Asosiasi mencatat pada tahun 2022 realisasi asuransi perjalanan diperkirakan mencapai Rp800 miliar. Adapun tahun ini, asuransi perjalanan kembali merekah dan dapat melampaui realisasi tahun lalu.

“Tahun lalu saja dengan masih adanya pembatasan mobilisasi bisa membukukan asuransi perjalanan sebesar Rp800 miliar, tahun ini dengan tidak adanya lagi pembatasan mobilisasi diharapkan di atas Rp1 triliun,” kata Bern kepada Bisnis, Rabu (13/12/2023).

Berkaca dari periode sebelumnya, Bern mengatakan bahwa industri asuransi umum melihat peluang besar dan optimis terhadap meningkatnya permintaan dan pertumbuhan asuransi perjalanan.

“Apalagi dengan perkembangan digital saat ini makin membaik, sehingga asuransi dapat bertumbuh baik seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini