Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan jelang tahun baru 2024 moncer tumbuh 9,7% secara tahunan (year on year/YoY) mencapai Rp6.930,1 triliun. Ada sejumlah faktor penopang pertumbuhan kredit jelang tahun baru 2024 itu.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis BI, pertumbuhan kredit bank yang mencapai 9,7% YoY pada November 2023 itu melaju lebih pesat dibandingkan pertumbuhan kredit pada bulan sebelumnya atau Oktober 2023 8,7% YoY.
"Perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur korporasi 9,9% YoY," tulis BI dalam laporan terbarunya pada beberapa waktu lalu.
Laju pertumbuhan penyaluran kredit kepada debitur korporasi itu lebih pesat dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 8%.
Berbeda dengan debitur korporasi, debitur perorangan mengalami perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit dari 9,4% pada Oktober 2023 menjadi 9,3% pada November 2023.
Adapun, berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan penyaluran kredit pada November 2023 didorong oleh moncernya pertumbuhan penyaluran kredit modal kerja. Pada November 2023, penyaluran kredit modal kerja tumbuh 10,2% lebih pesat dibandingkan Oktober 2023 8%.
"Perkembangan kredit modal kerja bersumber dari pertumbuhan sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan dan sektor pertanian, peternakan, kehutanan serta perikanan," tulis BI.
Sementara, penyaluran kredit investasi pada November 2023 tumbuh stabil di level 9,4% dan kredit konsumer tumbuh stabil di level 9,1%.
BI juga mencatat penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada November 2023 tumbuh 8,5 YoY, setelah tumbuh 8,3 yoy pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama pada kredit UMKM skala mikro 24,5 YoY. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM di November 2023 dipengaruhi oleh kredit investasi 20,8 YoY dan modal kerja 4,8 YoY.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi dan rumah tangga. Secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha.
"Ke depan, BI akan terus mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan pemerintah, otoritas keuangan, kementerian atau lembaga, perbankan, dan pelaku usaha," ujar Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel