Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB melakukan penyertaan modal lanjutan (subsequent investment) kepada anak usaha, PT BPR Intan Jabar senilai Rp567,5 juta.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (26/12/2023) disebutkan bahwa pada 21 Desember 2023 telah dilakukan pengefektifan penyertaan modal lanjutan kepada anak perusahaan, yakni PT BPR Intan Jabar senilai Rp567,5 juta.
Penyertaan modal lanjutan tersebut merupakan hasil dari tindak lanjut usai BJBR mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional II Jawa Barat atas Penyertaan Modal Lanjutan (subsequent investment) kepada PT BPR Intan Jabar berdasarkan surat No. S-2/KO.12/2023 tanggal 7 November 2023.
Lalu, pada 20 Desember 2023, PT BPR Intan Jabar mendapatkan persetujuan dari OJK Tasikmalaya atas penambahan modal disetor dari Bank BJB.
“Berdasarkan surat OJK S-26/KO.1202/2023 tanggal 20 Desember 2023 Hal Laporan Pelaksanaan Penambahan Modal Disetor yang Tidak Menyebabkan Perubahan Pemegang Saham Pengandali – PT BPR Intan Jabar,” tulis pengumuman tersebut.
Setelah pengefektifan setoran modal lanjutan, maka portofolio kepemilikan saham BJBR terhadap BPR Intan Jabar meningkat sebesar 0,76% dari sebelumnya 12,7% menjadi 13,46%.
Sementara itu, dengan jumlah modal disetor yang sama, kini Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki porsi 57,37%, dan Pemerintah Kabupaten Garut 29,17%.
Sebagai informasi, Bank BJB tetap mampu menjaga pertumbuhan bisnis sepanjang triwulan III tahun 2023. Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyampaikan performa ini dicapai di tengah masih adanya tekanan ekonomi, seperti kenaikan suku bunga, juga faktor eksternal yaitu belum pulihnya ekonomi global.
Per September tahun 2023, BJB berhasil meraup laba hingga Rp1,7 triliun. Kinerja solid yang mampu diraih oleh Bank BJB sejalan dengan kemampuan perusahaan untuk terus memperluas penguasaan pasar, meningkatkan kucuran kredit di berbagai segmen bisnis, dan penggunaan platform digital yang dimiliki bank BJB.
Kondisi ekonomi di dalam negeri yang terus pulih seiring dengan meningkatnya mobilitas dan menggeliatnya berbagai sektor industri, juga turut memberikan dampak positif bagi Bank BJB.
Hingga 30 September 2023, papar Yuddy, kinerja Bank BJB dari sisi kredit dan pembiayaan, bertumbuh sebesar 10,2% atau menjadi Rp124,9 triliun. Di tengah tumbuhnya kredit, BJB juga berhasil menjaga non-performing loan (NPL) di level 1,26% dengan coverage ratio pada level 114,7%.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) bank bjb mencapai Rp130,9 triliun. Pada indikator aset, tumbuh 5,3% secara year on year, atau menjadi Rp179,3 trilliun.
“Kami bersyukur, berkat strategi bisnis yang tepat, pendekatan yang prudent di berbagai segmen bisnis, juga kemampuan menjaga efisiensi dalam pengelolaan aset dan liabilitas membuat tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali, alhasil kinerja Bank BJB terus tumbuh positif,’’ papar Yuddy dari rilis resmi perseroan, beberapa pekan lalu.
Menurut Yuddy, salah satu indikator yang turut berkontribusi atas kinerja Bank BJB sepanjang kuartal III/2023 yaitu semakin bertumbuhnya kredit diberbagai segmen seperti konsumer, korporasi dan komersial, KPR, dan juga kredit di sektor UMKM.
“Di triwulan terakhir 2023, kami tetap memiliki optimisme. Ruang pertumbuhan kredit masih terbuka, dan didukung berbagai kebijakan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi,” ujar Yuddy.
Kinerja Bank BJB lanjut Yuddy, juga ditopang oleh transformasi digital yang dijalankan perseroan. Pengguna mobile Apps DIGI by Bank BJB sudah tembus 1,63 juta users, atau meningkat 47,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel