BI: Pengembangan Rupiah Digital Masuki Tahap Eksperimen Teknologi

Bisnis.com,27 Des 2023, 14:22 WIB
Penulis: Maria Elena
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara Pertemuan Tahunan BI 2022 mengenalkan peta desain rupiah digital./tangkap layar

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan Laporan Konsultasi Publik atau kumpulan dari masukan masyarakat atas konsep Pengembangan Rupiah Digital.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa setelah menerima masukan dari publik, pengembangan Rupiah Digital akan memasuki tahap selanjutnya, yaitu pertama, eksperimentasi teknologi atau proof of concept.

“Eksperimentasi pengembangan Rupiah Digital merupakan proses yang iteratif guna membuka peluang eksplorasi yang lebih luas atas berbagai alternatif desain dan memastikan nilai tambah yang paling optimal bagi Indonesia,” katanya melalui siaran pers, Rabu (27/12/2023).

Erwin mengatakan, tahapan kedua, yaitu prototyping, dan ketiga piloting/sandboxing. Lebih lanjut, tahapan keempat, yaitu tinjauan atas stance kebijakan.

Adapun, selama periode 31 Januari 2023 hingga 15 Juli 2023, BI telah menerima sebanyak 42 komentar dan masukan. 

Komentar dan masukan tersebut, jelas Erwin, diantaranya dari dari perbankan dan institusi non keuangan, asosiasi, kementerian dan lembaga (K/L), akademisi, serta individu/masyarakat umum. 

Dia menambahkan, struktur Laporan Konsultasi Publik terbagi atas enam kategori yang menjadi dasar untuk pendalaman terhadap aspek fungsionalitas dan pertimbangan umum, serta menjadi elemen penguat bagi pengembangan Rupiah Digital. 

Kategori pertama, yaitu teknologi, yang menyoroti aspek skalabilitas dan resiliensi. Kedua, akses, yaitu meliputi tata cara kepesertaan, tata cara akses data, dan pengelolaan wallet.

Ketiga, terkait penerbitan dan pemusnahan. Kategori ini berkaitan dengan proses penerbitan dan pemusnahan Rupiah Digital. Keempat, transfer dana, yaitu meliputi fungsi pokok dalam transfer dana, resolusi gridlock, dan settlement finality.

Selain itu, kategori kelima adalah terkait kapabilitas teknis dan aspek, yang melibatkan interkoneksi, interoperabilitas, dan integrasi.

Terakhir, kategori implikasi, yaitu terkait dampak mata uang Rupiah Digital terhadap sistem pembayaran, stabilitas sistem keuangan, dan moneter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini