Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong agar pengembangan proyek LNG Abadi Blok Masela dapat dipercepat. Molornya eksekusi proyek migas raksasa ini berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat besar.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menghitung potensi pendapatan yang hilang dari keterlambatan eksekusi proyek ladang gas Abadi itu bisa mencapai sekitar US$5 miliar atau setara dengan Rp77 triliun setiap tahunnya.
Selain itu, Dwi menambahkan, pembengkakan biaya atau cost overrun bakal ikut mengerek hitung-hitungan investasi minimal saat ini di level US$20,94 miliar.