Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Sumedang melakukan kegiatan refleksi selama tahun 2023 dan resolusi pada tahun 2024.
Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan 2023 menjadi ajang refleksi dan evaluasi untuk kemudian diperbaiki dan lebih ditingkatkan pada tahun 2024 terutama untuk Indeks Reformasi Birokrasi maupun Indikator Makro Pembangunan.
"Nyoreang mangsa katukang, ngaji diri kiwari, pikeun mapag mangsa rek datang. Kita jemput bersama sama 2024 agar jauh lebih baik dari 2023 dengan visi bersama yaitu dengan tagline Sumedang Beyond Sehati," ungkapnya.
Tahun 2024, kata Herman, menjadi tahun prakprakan yaitu tahun eksekusi. Jangan biarkan masyarakat Sumedang rumahnya tidak layak huni. Dipastikan tidak ada lagi masyarakat Sumedang yang tidak terlayani fasilitas kesehatan pemerintah. Dan itu puncaknya semua selesai pada tahun 2024.
Lebih lanjut dikatakan Herman, Sumedang Simpati dan Sumedang Beyond Simpati dalam hitungan hari akan dituntaskan. Semua Indikator makro pembangunan bisa tercapai bahkan beberapa di antaranya bisa melampaui terutama dengan kaitan Indeks Reformasi Birokrasi dan Sumedang terdepan di Jawa Barat dan Indonesia.
"Alhamdulillah, indikator makro di tahun 2023 seperti Indeks Reformasi Birokrasi bisa melampaui bahkan menjadi terdepan di Jawa Barat dan Indonesia. Dan Indikator makro pembangunan di tahun 2024 akan ditingkatkan signifikan,"ujarnya.
Tagline Sumedang Beyond Sehati menurut Herman adalah Sumedang yang lebih Sejahtera, Agamis dan Demokastis. Dengan tema Pembangunan Sumedang Tahun 2024 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan Digital Ekonomi Unggul, Daya Saing Punjul.
Menutup 2023 dan menuju tahun 2024 jelas Herman, dimulai dengan Sumedang Beyond Sehati. Tagline ini mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Sumedang tahun 2005-2025.
"Kami kembalikan ke visi RPJPD Sumedang yaitu Sumedang Sehati yaitu Sejahtera, Agamis dan Demokratis. Kami beri novelity menjadi Sumedang Beyond Sehati,"jelasnya.
Pada ksempatan itu Herman memaparkan juga konsepsinya tentang Ekosistem Govt 5.0 (Citizen Centric) yang harus dipahami para birokrat di Sumedang. Konsep dengan penginderaan (Sensing) dengan data yang baik (Good Data) sehingga melahirkan pemahaman dan pengambilan keputusan yang baik dengan aksi program yang menghasilkan kinerja yang signifikan.
“Semuanya itu dilandasi dengan landasan agama, budaya dan teknologi sehingga tetap membumi dan dipahami masyarakat,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel