Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) memberitahukan akan melaksanakan pembagian dividen interim tahun buku 2023. Berikut jadwal pembagian dividen interim Bank Woori Saudara.
Dalam keterbukaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (29/12/2023), manajemen Bank Woori Saudara menyatakan perseroan membagikan dividen interim senilai Rp20 per saham untuk tahun buku 2023 atau periode 1 Januari 2023 sampai dengan 30 September 2023.
"Sehubungan dengan hal tersebut, maka dengan ini diberitahukan jadwal dan tata cara pembagian dividen interim," tulis manajemen Bank Woori Saudara.
Rincian jadwal pembagian dividen interim SDRA sebagai berikut:
Dividen interim akan dibagikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (recording date) pada 11 Januari 2024 dan/atau pemilik saham pada sub rekening efek di KSEI pada penutupan perdagangan tanggal 11 Januari 2024.
Sebelumnya, SDRA mengumumkan perubahan jadwal rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Dalam keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), diberitahukan bahwa RUPSLB yang semula dijadwalkan pada Rabu 10 Januari 2024 harus ditunda pelaksanaannya.
“Bersama ini kami sampaikan bahwa tanggal pelaksanaan RUPSLB yang semula tertulis tanggal 10 Januari 2024 diralat menjadi tanggal 25 Januari 2024,” tulis manajemen SDRA yang dikutip, Senin (18/12/2023)
Adapun, RUPSLB tersebut direncanakan untuk meminta restu terkait aksi right issue sebanyak 6,4 miliar lembar saham. Dalam gelaran right issue itu, induk SDRA asal Korea Selatan Woori Bank Korea menyiapkan dana US$200 juta atau Rp3,1 triliun untuk menebus haknya. Pelaksanaan aksi korporasi SDRA ini ditargetkan rampung pada kuartal I/2024.
Presiden Direktur Bank Woori Saudara Hwang Gyusoon sebelumnya mengatakan right issue ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan.
Bank Woori Saudara mencatatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di level 24,17% pada September 2023, naik dari level pada September 2022 sebesar 22,86%. Posisi CAR setelah aksi penambahan modal diproyeksikan akan naik sejalan dengan realisasi right issue.
"Selain itu tentunya juga sebagai salah satu upaya untuk dapat menghadapi perkembangan jaman dan persaingan yang semakin ketat," katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/12/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel