Ganjar Minta Aparat Tak Main Pukul: Kalau Tak Tahu Aturan, Pecat Saja!

Bisnis.com,31 Des 2023, 16:28 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (keempat kanan) berdialog dengan generasi milenial dan GenZ di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023). Dalam dialog tersebut Ganjar mendengar keluhan kaum muda seperti sulitnya mencari lapangan pekerjaan hingga membangun bisnis serta memberikan motivasi kepada mereka agar dapat berprestasi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.

Bisnis.com, JAKARTA -- Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi aksi penganiayaan yang menimpa pendukungnya di Boyolali, Jawa Tengah.

Ganjar meminta aparat mengedepankan proses hukum dan tidak melakukan aksi main hakim sendiri jika melihat kekeliruan yang dilakukan oleh pendukungnya.

"Saya kira oknum TNI yang menganiaya mengerti aturannya, kalau tidak mengerti, pecat saja,” tegas Ganjar dalam siaran resminya, Minggu (31/12/2023). 

Seperti diberitakan, relawan Ganjar-Mahfud menjadi korban  penganiayaan 15 oknum anggota TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali.

Ganjar  telah menginstruksikan  jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud   segera  menangani kasus itu sampai tuntas. Instruksi itu  mencakup langkah-langkah konkret yang harus dilakukan, memastikan para korban mendapatkan bantuan hukum, dan dukungan maksimal TPN.

“Saya minta bantuan teman-teman Komisi 1 DPR RI, teman-teman TPN, dan juga berkomunikasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat serta Panglima TNI. Saya  juga sudah mengontak  Pangdam. Dan  belasan oknum itu, hari ini (Minggu, 31 Desember 2023-Red) telah mendapat hukuman dan menurut saya ini bagus,” kata Ganjar. 

Ganjar menegaskan bahwa peristiwa  ini menjadi pelajaran sangat berharga  bagi semua pendukung Ganjar-Mahfud, bahwa aparat keamanan yang seharusnya melindungi, tidak  semena-mena melakukan  kekerasan. 

Ia juga  mengimbau seluruh aparat untuk memproses secara hukum jika melihat kekeliruan. "Itu jadi pelajaran terakhir, jangan ada lagi model seperti itu. Kalau kemudian ada yang keliru, kasihkan kepada yang berwenang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini