Ratusan Petugas Medis Tewas Akibat Serangan Israel

Bisnis.com,31 Des 2023, 12:01 WIB
Penulis: Erta Darwati
Area ruang operasi darurat di RS Al Shifa selama operasi darat Israel di sekitar rumah sakit, di Kota Gaza 12 November 2023. Ahmed El Mokhallalati/via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Kesehatan Palestina mengatakan bahwa setidaknya 312 petugas medis telah tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel. 

Kementerian itu juga menyatakan bahwa Israel melancarkan serangan terhadap 142 fasilitas medis di Jalur Gaza, akibatnya sebanyak 23 rumah sakit dan 53 puskesmas tidak lagi bisa beroperasi. 

“Kejahatan Israel terhadap sistem layanan kesehatan Gaza telah menyebabkan kematian 312 petugas medis. Sebanyak 104 ambulans hancur atau rusak. Israel melancarkan serangan terhadap 142 fasilitas medis. Akibatnya, 23 rumah sakit dan 53 pusat kesehatan tidak beroperasi,” katanya di saluran Telegram, dikutip TASS, Minggu (31/12/2023). 

Selain itu, Israel terus menahan setidaknya 99 petugas medis Palestina, termasuk dokter kepala rumah sakit di Jalur Gaza Utara.

Menurut kementerian itu, konflik yang sedang berlangsung telah merenggut nyawa 21.672 warga Palestina dan 56.165 orang terluka.

Ketegangan yang kembali berkobar di Timur Tengah terjadi saat Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.

Serangan itu menewaskan banyak warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan Gaza dan menculik lebih dari 200 warga Israel, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua. 

Israel membalas dengan melakukan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan udara ke daerah Palestina, serta beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah. Serangan juga terjadi di Tepi Barat.

Gencatan senjata selama 7 hari telah diberlakukan di Jalur Gaza setelah kesepakatan yang dicapai antara Israel, Amerika Serikat (AS) dan Qatar. 

Kemudian setelah 7 hari gencatan senjata, perang dimulai kembali dengan Israel meluncurkan serangan dengan bombardir melalui udara Jalur Gaza. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini