Elon Musk Paling Tajir, Harta 500 Orang Terkaya Dunia 2023 Tembus Rp230 Kuadriliun

Bisnis.com,31 Des 2023, 06:14 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA – Kekayaan bersih 500 orang terkaya di dunia melonjak hingga menjadi US$1,5 triliun atau setara Rp230,85 kuadriliun tahun ini, melejit dibandingkan tahun 2022 yang mencapai US$1,4 triliun.

Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, Elon Musk memimpin dalam daftar tersebut dengan kekayaan tumbuh US$95,4 miliar menjadi US$232 miliar atau setara Rp3.570,50 triliun. Sebagian besar berkat 12,95% saham Musk di Tesla, yang mengalami peningkatan mengesankan sepanjang tahun ini.

Saham Tesla menutup perdagangan tahun ini di level US$248, peningkatan mengejutkan sebesar 130% dari tahun lalu.

Kekayaan Musk tetap tumbuh meskipun ada sendikit guncangan di X (Twitter), yang menyebabkan pengiklan blue-chip meninggalkan platform tersebut, menyebabkan perkiraan penurunan penjualan iklan sebesar US$2,5 miliar.

“Pertumbuhan luar biasa di sektor teknologi tahun ini, yang dipicu oleh ledakan kecerdasan buatan [AI], telah membantu mengangkat beberapa miliarder lain yang telah mencetak banyak miliarder,” mengutip Bloomberg, Minggu (31/12/2023).

Mark Zuckerberg, bos Meta, mencatatkan kekayaan bersihnya naik US$84 miliar dan menyelesaikan tahun keenam dalam daftar orang terkaya dengan US$130 juta.

Adapun Pendiri Amazon Jeff Bezos menggemukkan dompetnya dengan tambahan US$71,3 miliar, naik ke peringkat 3 di dunia dengan kekayaan bersih US$178 miliar.

Kinerja Microsoft tahun ini terbukti menjadi kabar baik bagi mantan CEO Microsoft Steve Ballmer, yang masih memiliki sekitar 4% saham di perusahaan teknologi raksasa tersebut. Saham Microsoft berkontribusi terhadap pendapatannya sebesar US$44,7 miliar tahun ini.

Ballmer, yang meninggalkan Microsoft pada tahun 2015 untuk mendirikan perusahaan investasi filantropi Ballmer Group, menutup tahun 2023 sebagai orang terkaya kelima di dunia, dengan kekayaan sebesar US$131 miliar.

Salah satu pendiri perusahaan induk Google, Alphabet, Larry Page dan Sergey Brin, masing-masing memperoleh pendapatan sebesar US$43,9 miliar dan US$41 miliar pada tahun ini.

Page bersiap untuk mengakhiri tahun ini sebagai orang terkaya ketujuh berkat kekayaannya sebesar US$127 miliar, sementara Brin berada di peringkat nomor sembilan, dengan US$120 miliar.

Pendiri Microsoft, Bill Gates, memperoleh pendapatan yang lebih sedikit yaitu US$31,3 miliar pada tahun 2023, yang menurut Bloomberg berasal dari 1,4% kepemilikannya atas Microsoft, serta peran pengendalinya di Cascade Investment, yang memegang saham di banyak perusahaan publik termasuk operator kereta api terbesar, Kereta Api Nasional Kanada.

Bernard Arnault & Gautam Adani

Bernard Arnault, pemilik perusahaan barang mewah LVMH, hanya menambah kekayaannya sebesar US$16,9 miliar, tertinggal dari Musk setelah menduduki puncak daftar tahun lalu.

Kesenjangan antara Musk dan Arnault yang berusia 74 tahun telah melebar sebesar US$53 miliar karena saham-saham teknologi berhasil mengungguli sektor barang mewah, yang mengalami kondisi pasar terburuk sejak 2008, menurut MyTheresa, seorang pedagang penjualan kembali barang-barang desainer.

Namun, pewaris merek kecantikan Prancis L’Oreal Francoise Bettencourt Meyers melawan tren tersebut, naik ke peringkat 12 dengan mengumpulkan US$28,6 miliar dalam kekayaannya, dan menjadi wanita pertama yang menembus batasan kekayaan US$100 miliar.

Kekayaan wanita berusia 70 tahun ini berasal dari sahamnya di perusahaan kosmetik terbesar di dunia, yang didirikan oleh kakeknya pada tahun 1909 dan sekarang bernilai lebih dari US$240 miliar. Meyers mewarisi kekayaan setelah kematian ibunya, Liliane Bettencourt pada tahun 2017.

Sosok yang mengalami kerugian terbesar tahun ini adalah miliarder asal India Gautam Adani. Ia kehilangan kekayaan US$37,3 miliar, termasuk US$21 miliar pada tanggal 27 Januari saja setelah firma riset investasi Hindenburg Research menerbitkan laporan pedas yang menuduh Adani Group telah terlibat dalam manipulasi saham dan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade. Laporan Hidenburg melumpuhkan saham konglomerat tersebut.

Pada saat itu, kelompok investigasi yang bermarkas di New York ini juga menyampaikan kekhawatiran mengenai tingginya utang Grup Adani, dengan mengklaim bahwa perusahaan tersebut telah menghapus kekayaan investor sebesar lebih dari US$11 miliar.

Adani dengan cepat lepas dari jabatannya sebagai orang terkaya No. 3 di dunia dan akan mengakhiri tahun 2023 di posisi nomor 15 pada indeks Bloomberg dengan kekayaan bersih US$83,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini