Bank Digital BBYB hingga AGRO Pilih Perkuat Kanal Offline Hadapi Persaingan 2024

Bisnis.com,01 Jan 2024, 13:04 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) menyiapkan strategi online to offline (O2O) guna menghadapi persaingan pasar bank digital yang kian ketat pada 2024.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan persaingan bank digital pada 2024 bisa saja menjadi semakin ketat. Kemunculan bank-bank digital baru pada 2023 membuat para pemain mesti menyiapkan sejumlah strategi agar bisa tumbuh berkelanjutan. 

Menurutnya, strategi bank digital pada 2024 akan berkutat pada pendayagunaan ekosistem dan kanal guna memperluas pasar dan memperkenalkan produk kepada prospek nasabah. Adapun, salah satu caranya adalah dengan menerapkan strategi O2O.

Tidak hanya mengandalkan ekosistem online, tapi juga offline guna memperluas pasar. "Keunggulan strategi O2O adalah dapat lebih dekat dengan nasabah karena menggunakan channel yang juga terdapat nasabah potensial di sana. Selama produk yang ditawarkan melalui O2O menarik dan menguntungkan tentu akan mudah mendapat pasar baru," kata Trioksa kepada Bisnis pada Senin (1/1/2024).

Sejumlah bank digital pun memang telah berancang-ancang menjalankan strategi O2O-nya tahun ini, salah satunya Bank Neo Commerce.

"Dulu fokus di ekosistem digital, mulai sekarang kita mulai O2O model. Akuisisi dan ekspansi keuangannya tidak hanya melalui online platform, tapi online to offline," ujar Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Commerce Aditya Windarwo.

Ia mengatakan Bank Neo Commerce menjajal strategi O2O dalam menawarkan produk pinjaman serta pendanaan.

"Secara holistik apakah itu cross selling seperti payrol, transaksi QR, kartu kredit dan debit," katanya.

Bank Raya pun telah menetapkan strategi pertumbuhan tahun ini di antaranya dengan mengandalkan jaringan O2O.

"Jaringan O2O dengan lebih dari 750 ribu akses poin yang tersebar di seluruh Indonesia, serta kekuatan sinergi di dalam ekosistem BRI Group yang didukung oleh produk digital Bank Raya yang praktis dan komprehensif, memungkinkan kami untuk mendorong penetrasi inklusi keuangan digital secara meluas di Indonesia.” kata Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia.

Sepanjang 2023, Bank Raya sendiri telah melakukan inisiasi bisnis dan inovasi untuk menopang bisnis digital berkelanjutan. Bank Raya terus misalnya menjajal potensi sinergi dengan ekosistem BRI dimulai dari pemanfaatan channel BRI seperti tarik dan setor tunai di ATM BRI dan Agen BRILink. 

PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) juga mengandalkan strategi menggaet ekosistem tidak hanya online, tapi juga offline. Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Mega Corpora ini juga mengandalkan ekosistem offline CT Corp salah satunya TransMart.

Allo Bank juga berkerja sama dengan Indomaret, bisnis ritel modern milik taipan Djoko Susanto. Indomaret sendiri memiliki afiliasi dengan Grup Salim. Sedangkan, Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa tercatat menggenggam 6% saham di Allo Bank.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan kolaborasi dengan beragam ekosistem terus dilakukan. "Kolaborasi itu perjalanannya panjang, satu per satu fitur, produk per produk kami integrasikan," ujar Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Leo Dwi Jatmiko
Terkini