Bisnis.com, JAKARTA -- Saham bank-bank jumbo, seperti BMRI, BBCA, BBRI dan BBNI mengalami beda arah saat indeks harga saham gabungan (IHSG) mencetak rekor all time high saat penutupan perdagangan, Selasa (2/1/2024).
Berdasarkan data RTI Business, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,87% dalam 24 jam terakhir ke level Rp5.657. Meski begitu, dalam sepekan, saham BBRI mencatatkan penguatan hingga 1,79% dan sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (ytd) saham BBRI terparkir di zona hijau, naik 16,05%
Sementara itu, nasib berbeda dialami PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Pasalnya, harga saham BBNI terpantau stagnan terparkir di level Rp5.375 pada perdagangan hari ini.
Saham dua bank jumbo, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau mengalami penguatan. Di mana selama 24 jam, masing-masing saham naik 1,24% dan 0,27%.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai pelemahan tersebut hanya dipengaruhi atas aksi profit taking.
Lebih lanjut, dia menilai bahwa sikap dovish The Fed bakal memberikan benefit dalam rangka meningkatkan permintaan kredit perbankan. Bahkan dirinya memprediksi pada 2024, kinerja perbankan baik top line ataupun bottom line bakal konsisten bertumbuh.
“Saham big bank seperti BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI akan mendapatkan angin segar jika The Fed merealisasikan pemangkasan suku bunga acuannya pada 2024,” ujarnya pada Bisnis beberapa waktu lalu.
Mengacu pada MNC Sekuritas, sejumlah saham bank jumbo diprediksi memiliki prospek kinerja yang cerah pada 2024. Misalnya, BBCA yang diproyeksi mendapat NIM tinggi melalui posisi current account savings account (CASA) yang kuat dan BMRI yang didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang kuat dan konsisten atas perbaikan dari segi kualitas aset.
Bahkan pada riset yang sama, Analis Riset MNC Sekuritas Victoria Venny menyebut PT Bank Syariah Tbk. (BRIS) masuk ke dalam jajaran saham yang diunggulkan, karena posisinya yang strategis.
“Hal ini karena [BRIS] masuk dalam agenda pemerintah untuk meningkatkan ekonomi syariah,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Selasa (2/1/2024).
Sebagaimana diketahui, BRIS sendiri merupakan saham dari bank syariah. Berdasarkan pantauan Bisnis, saham BRIS terparkir stagnan di level Rp1.740 pada penutupan perdagangan hari ini.
Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy di BBCA dengan target harga di level Rp10.300 per saham. Lalu, BBRI mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp6.250 per saham.
BMRI direkomendasikan buy dengan target harga Rp6.550 per saham. Sementara, BBNI mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp5.825.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel