Peningkatan Konsumsi Listrik di Lombok Melebihi Prediksi

Bisnis.com,06 Jan 2024, 10:27 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Air Contioner. /Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Konsumsi listrik di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat drastis imbas meningkatnya penggunaan AC atau pendingin ruangan untuk mengatasi peningkatan suhu. Beban pemakaian listrik melonjak cukup tinggi, setara dengan kapasitas 1 unit PLTU eksisting.

Sementara itu, cuaca ekstrem ini juga berdampak terhadap penurunan suplai air Pembangkit Mikro Hidro yang tersebar di Pulau Lombok serta tidak optimalnya daya pasok PLTS akibat cuaca mendung dalam beberapa waktu terakhir. 

General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menjelaskan peningkatan penggunaan energi Listrik di Pulau Lombok ini di luar prediksi yang direncanakan meskipun telah diantisipasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan menambah mesin pembangkit di bulan Januari 2024 serta optimalisasi mesin pembangkit eksisting.

"Kami berupaya bekerja keras untuk memastikan kinerja pembangkit bisa optimal, namun peningkatan penggunaan energi Listrik di Pulau Lombok ini tidak dapat dihindarkan. Kami juga mengantisipasi permasalahan ini dengan mengupayakan tambahan mesin pembangkit yang saat ini sedang dalam tahap pengiriman," jelas Djarwo dikutip dari siaran pers, Jumat (5/1/2023).

Penambahan mesin ini untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi energi listrik oleh pelanggan disamping itu juga untuk mengantisipasi penurunan debit suplai air PLTMH yang tersebar di Lombok. Keterbatasan debit suplai air mempengaruhi kinerja PLTMH yang berakibat pada menurunnya pasokan listrik yang disalurkan ke masyarakat. Terdapat penurunan pasokan daya sebesar 72,1% dari kapasitas maksimal yang selama ini tercatat akibat dari penurunan debit air suplai PLTMH selama cuaca ekstrim El Nino berlangsung.

"Kondisi cuaca mendung dalam beberapa hari terakhir juga memberikan dampak pada kinerja PLTS. Keterbatasan sinar matahari menghambat optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, menyebabkan penurunan pasokan daya sebesar 7,9% dari kapasitas maksimal yang bisa disalurkan ke masyarakat," tambahnya.

Djarwo mengatakan pihaknya segera merespons situasi ini dan berkomitmen untuk mempercepat proses terpasangnya tambahan mesin pembangkit. Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat. Beliau juga memohon dukungan doa agar proses pemasangan mesin pembangkit segera selesai dan dapat mensuplai pasokan Listrik di Lombok.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap bijak menggunakan peralatan Listrik sementara tim teknis kami bekerja keras menjaga pasokan listrik tetap andal. Terima kasih atas pengertian dan dukungan seluruh pihak,” ujar Djarwo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini