Debat Ketiga Capres, Intip Visi-Misi Prabowo-Gibran Tema Hankam dan Geopolitik

Bisnis.com,07 Jan 2024, 17:31 WIB
Penulis: Dany Saputra
Debat Ketiga Capres, Intip Visi-Misi Prabowo-Gibran Tema Hankam dan Geopolitik. Bakal calon presiden Prabowo Subianto (kiri) dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka tiba di Rumah Sakit Pusat Angkata Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (26/10/2023). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat calon presiden atau capres 2024 pada Minggu (7/1/2024).

Debat capres itu akan mengetengahkan isu tentang tentang pertahanan-keamanan (hankam), hubungan internasional dan geopolitik.

Berikut ini adalah visi misi paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka terkait tema debat:

Tema Pertahanan-Keamanan (Hankam)

Isu pertahanan juga menjadi isu yang turut disoroti oleh paslon nomor urut 02. Dalam dokumen 'Visi, Misi dan Program', potensi konflik bersenjata di Laut Natuna Utara menjadi tantangan strategis.  

Dalam '17 Program Prioritas' yang diusung, Prabowo-Gibran meletakkan program penguatan pertahanan dan keamanan negara dan pemeliharaan hubungan internasional yang kondusif, di urutan kesembilan. 

Kemudian, Prabowo-Gibran turut mengusung program kerja mengenai pertahanan pada Asta Cita 2. Paslon 02 juga di antara menyinggung peningkatan jumlah anggaran pertahanan secara bertahap hingga komponen cadangan (komcad). Beberapa di antaranya yakni:

Tema Hubungan Internasional - Geopolitik

Capres nomor urut 2 baru berkesempatan berbicara di forum yang sama pada Senin (13/11/2023). Dalam agenda itu, dia mencanangkan kebijakan “Tetangga Baik” ('Good Neighbor Policy') sebagai landasan kebijakan luar negeri dan geopolitk.

Prabowo memerinci bahwa konsep itu akan menjadi dasar kebijakan luar negerinya apabila terpilih menjadi Presiden RI pada 2024 mendatang.

Prabowo mengungkapkan, kebijakan ini berakar dari tradisi politik luar negeri Indonesia yang telah memiliki kedudukan jelas sejak awal kemerdekaan. Dia menyebut bahwa kebijakan luar negeri independen yang berpedoman pada prinsip-prinsip non-keanggotaan terhadap blok geopolitik mana pun telah ada sejak ada masa awal kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.

"Saya pikir para pemerhati Indonesia akan menyadari bahwa tradisi kebijakan luar negeri Indonesia telah jelas, bahwa sejak awal kemerdekaan, kita memiliki kebijakan independen yang dipandu nilai-nilai untuk tidak menjadi anggota blok geopolitik mana pun," kata capres pasangan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka ini.

Menurutnya, tidak condong kepada pihak tertentu merupakan tradisi kebijakan luar negeri Indonesia. Menteri Pertahanan RI ini melanjutkan bahwa dirinya berkomitmen untuk meneruskan arah kebijakan tersebut.

"Saya pikir saya berkomitmen untuk melanjutkan dan meneruskannya. Karena itu bukan hanya ada pada tradisi kita. Itu juga merupakan harapan dari sebagian besar masyarakat Indonesia," tuturnya.

Kendati begitu, Prabowo Indonesia sebagai negara independen tetap bergantung pada perdagangan sehingga penting untuk memelihara hubungan baik dengan berbagai negara, terutama dengan negara tetangga.

"Maka dari itu sudah menjadi suatu ketertarikan sendiri untuk memiliki tradisi ini, yang saya sebut dengan kebijakan 'tetangga baik'. Kita berupaya mempertahankan kebijakan bertetangga yang baik di wilayah kita [Asia Tenggara] dan juga dunia," tegasnya.

Prabowo menyebut bahwa kebijakan ini merupakan kepentingan strategis Indonesia ke depannya, bahkan pandangan pertahanan juga akan didasarkan pada premis ini. Dari sini, Indonesia juga diharapkan mencapai perkembangan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini