PDIP Bela Sri Mulyani: Cara Prabowo Salahkan Menkeu Tak Bijak!

Bisnis.com,08 Jan 2024, 05:47 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, Jakarta- Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud yang juga Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung cara calon presiden (capres) menyalahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak bijak.

Adapun Prabowo saat menjawab pertanyaan capres Ganjar Pranowo dalam debat capres tadi malam menyinggung pemicu turunnya indeks pertahanan Indonesia salah satunya karena faktor Menteri Keuangan.

"Yang disalahkan adalah menteri keuangan, sehingga di sini menunjukkan bahwa pak Prabowo sebagai menhan seharusnya mampu menjelaskan lebih baik terhadap seluruh aspek pertahanan. Tetapi ternyata malah melemparkan kesalahan kepada Kemenkeu. Ini gambaran pemimpin yang tidak bijak," ujar Hasto dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).

Hasto juga menyoroti kondisi reaktif Prabowo di Debat Capres kali ini. Sikap reaktif Prabowo direspons publik di media sosial. Di Twitter (kini X) muncul Gemoysian padahal kalau dilihat debat pertama dan kedua pendukung 02 itu menampilkan karakter-karakter yang mencoba membangun hegemoni dan penuh emosi. 

"Itu pun kami saat itu maklumi sehingga apa yang dilakukan dengan mendatangi moderator dengan mendatangi tim kampanye lain, itu cara-cara yang tidak terpuji yang seharusnya tidak dilakukan. Karena dalam debat-debat sebelumnya kami sangat toleran menyikapi tim supporter dari 02," kata Hasto.

Hasto bersama Ahmad Basarah melakukan monitoring di media sosial, ternyata sesuai dengan karakter dari Pak Ganjar-Prof Mahfud sentimen positif tertinggi dari data kami itu ada di berada di tangan Pak Ganjar-Mahfud.

Hal itu karena gagasan tentang geopolitik untuk membangun kepemimpinan Indonesia, gagasan pertahanan sangat membumi, bahkan data-data yang disampaikan Ganjar tidak bisa dijawab oleh Prabowo yang seharusnya sebagai Menhan.

Di sisi lain, Hasto melihat Anies Baswedan memang memiliki keberanian untuk menyerang paslon lain. Akan tetapi kembali pada kritik yang disampaikan lebih banyak nuansa akademis.

Hasto juga menanggapi pertanyaan awak media mengenai sikap Prabowo yang tidak mau bersalaman dengan Anies.

"Seharusnya kalau kita lihat temanya ini berbicara soal kepentingan rakyat dan negara. Pertahanan, keamanan itu menyangkut survival kita sebagai bangsa, menyangkut kepentingan rakyat banyak sehingga ketika debat saja kemudian Pak Prabowo tak mau salaman dengan Pak Anies, karena kritik-kritik tajam Pak Anies," kata Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini