Pendaftaran Jabatan Eselon I-II Kementan Ditutup, Peserta 433 Orang

Bisnis.com,08 Jan 2024, 19:35 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (25/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kementerian (Kementan) telah menutup pendaftaran lelang jabatan eselon I dan II pada Jumat (5/1/2024). Sebanyak 433 orang tercatat mengikuti lelang jabatan tersebut.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, kementeriannya telah melelang sejumlah jabatan eselon I dan II yang dinilai bermasalah.

“Semua eselon I kami lelang, dan eselon II yang masuk garis merah kami lelang semua,” kata Amran kepada awak media di Jakarta Timur, Senin (8/1/2024).

Berdasarkan data Biro Organisasi dan Kepegawaian, sebanyak 80 orang mendaftar untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya atau setara jabatan eselon I dan sebanyak 353 orang untuk JPT Pratama atau setara jabatan eselon II. Sehingga jika ditotal ada sebanyak 433 orang yang mendaftar jabatan eselon I dan II.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyampaikan, lebih dari 30%pendaftar berasal dari kementerian/lembaga lain hingga unsur pemerintah daerah.

“Sebanyak 30 orang dari kementerian/lembaga lain mendaftar untuk JPT Madya dan 118 orang untuk JPT Pratama,” ungkap Kuntoro dalam keterangan tertulis, Senin (8/1/2024).

Setelah pendaftaran resmi ditutup, tahap selanjutnya adalah pengumuman seleksi administrasi. Untuk tahap berikutnya, Kementan akan menggelar asesmen, baik bagi para peserta lelang JPT Madya maupun JPT Pratama. 

Sebagaimana diketahui, Kementan melakukan lelang jabatan untuk mengganti pejabat yang terindikasi tidak bersih. Lelang juga dilakukan sebagai penyegaran terhadap beberapa jabatan di Kementan yang sudah lama kosong atau tidak dirotasi.

“Dengan independensi Tim Pansel, kami harapkan akan terpilih pejabat-pejabat terbaik untuk mensukseskan cita-cita swasembada pangan,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini