Bisnis.com, JAKARTA – Prospek industri karet nasional pada 2024 ini diperkirakan masih suram. Uluran tangan pemerintah pun semakin dinanti untuk dapat menghidupkan kembali geliat industri karet yang terpukul kelangkaan bahan baku hingga lemahnya permintaan global.
Ironis, mengingat Indonesia merupakan salah satu produsen karet terbesar dunia yang memiliki luas lahan 3,8 juta hektare. Faktanya, produktivitas lahan tersebut terus tergerus diadang wabah gugur daun atau Pestalotiopsis sp dan fenomena konversi lahan karet ke komoditas lain yang dinilai lebih unggul.
Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) mengungkapkan penurunan produktivitas perkebunan karet akibat wabah diperkirakan mencapai 30%, belum termasuk imbas konversi lahan yang masif terjadi. Tak heran, utilisasi kapasitas produksi terpasang 2023 merosot tajam ke level 40,2% dari sebelumnya 47% pada 2022.