Market Cap BCA, BRI, Mandiri, dan BNI saat Saham Bank Pecah Rekor, BBCA Teratas

Bisnis.com,09 Jan 2024, 08:59 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Logo empat bank jumbo di Indonesia: BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bank jumbo seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan kinerja harga saham yang moncer pada awal 2024. Kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) bank-bank jumbo ini pun terdongkrak.

Berdasarkan data RTI Business, BBCA mencatatkan harga saham di level Rp9.575 pada penutupan perdagangan Senin (8/1/2024). Harga saham BBCA naik 1,86% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

Awal tahun, harga saham BBCA juga sempat menyentuh rekor tertingginya, yaitu Rp9.600 tepatnya pada perdagangan pekan lalu (5/1/2024).

Sementara, harga saham BMRI naik 5,79% ytd dan ditutup di level Rp6.400 pada perdagangan Senin (8/1/2024). Harga saham BMRI juga tercatat tembus rekor all time high (ATH) di level Rp6.600 pada perdagangan kemarin.

Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.(BBNI) ditutup di level Rp5.575 pada perdagangan Senin (8/1/2024). Harga saham BBNI naik 3,72% ytd.

Hanya harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang lesu, turun 1,75% ytd ke level Rp5.625 pada perdagangan Senin (8/1/2024).

Meski begitu, harga saham BBRI sempat mencicipi level baru sepanjang sejarah Rp5.850 pada perdagangan awal tahun ini, menembus rekor harga di level Rp5.750, yang pernah disentuh pada 28 dan 29 Desember 2023.

Seiring dengan harga saham yang moncer, kapitalisasi pasar bank-bank jumbo ini pun terdongkrak. Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar keempat bank jumbo masuk dalam jajaran 10 besar pada perdagangan Senin (8/1/2024).

BBCA berada di posisi pertama sebagai emiten dengan kapitalisasi terbesar yakni Rp1.169 triliun. BBRI memiliki kapitalisasi pasar Rp844 triliun, di posisi ketiga.

BMRI menjadi emiten kelima dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa, yakni Rp591 triliun. BBNI menempati posisi kesepuluh emiten berkapitalisasi jumbo di pasar, yakni Rp206 triliun. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina mengatakan moncernya harga saham bank masih erat kaitannya dengan nilai beli asing atau net foreign buy. Pada awal tahun ini, emiten bank jumbo seperti BBCA dan BMRI memang diincar investor asing.

"Ekspektasi penurunan Fed Rate pada Maret 2024 juga memicu aksi beli asing di market Indonesia, khususnya saham perbankan," katanya kepada Bisnis pada Senin (8/1/2024).

Sebelumnya, Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis dalam riset terbarunya juga menyebutkan bahwa harga saham bank-bank jumbo itu masih prospektif di pasar. Danareksa Sekuritas menempatkan peringkat overweight pada bank-bank jumbo dengan BBCA sebagai pilihan utama. 

"Meskipun ada potensi perlambatan pertumbuhan pendapatan perbankan, kami tetap menempatkan peringkat overweight pada bank mengingat pertumbuhan pendapatan yang layak, prospek makro yang baik, dan potensi penurunan suku bunga," tulis Victor dan Naura dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini