Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan kredit bank pelat merah atau bank BUMN menjadi pendorong pertumbuhan kredit industri secara keseluruhan. Porsi kredit bank pelat merah itu hampir mencapai setengahnya dari keseluruhan penyaluran kredit industri.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan nilai penyaluran kredit perbankan pada November 2023 mencapai Rp6.966 triliun, tumbuh 9,74% secara tahunan (year on year/yoy).
Dilihat dari jenis kreditnya, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit modal kerja yakni 10,14%. Sementara, dilihat dari kepemilikan bank, pertumbuhan paling pesat terjadi di bank BUMN.
"Bank BUMN menjadi pendorong dengan tumbuh 12,13% yoy dan memiliki porsi 45,81% dari total kredit perbankan," ujar Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Selasa (9/1/2024).
Dian mengungkapkan pertumbuhan kredit terjadi di tengah sejumlah tantangan. "Kondisi ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi. Namun, industri keuangan tetap resilien dan berdaya saing," katanya.
Adapun, penyaluran kredit perbankan itu ditopang oleh pendanaan atau dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp8.216 triliun pada November 2023, tumbuh 3,04% yoy.
Sementara, seiring dengan laporan OJK, bank-bank BUMN mencatatkan penyaluran kredit yang moncer pada 2023. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya mencatatkan penyaluran kredit Rp1.046,05 triliun pada November 2023, naik 13,64% yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan mengatakan sebagai bank dengan kekuatan inti pada bisnis wholesale, Bank Mandiri fokus mengintensifkan pertumbuhan bisnis value chain berbasis ekosistem nasabah.
Tak lupa, potensi kewilayahan dan sinergi perusahaan anak akan menjadi competitive advantage untuk menghadirkan layanan yang terbaik dan termodern, serta mendorong pertumbuhan bisnis yang konsisten dan berkelanjutan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.(BBNI) mencatatkan penyaluran kredit Rp666,49 triliun pada November 2023, naik 6,48% yoy.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan dalam menjaga pertumbuhan kredit, BNI menjalankan sejumlah strategi.
BNI memiliki pipeline yang kuat di segmen wholesale hingga akhir tahun, yaitu perusahaan blue chip dari beberapa sektor ekonomi yang prospektif dan resilient, termasuk yang fokus pada mendukung green loan, hilirisasi sumber daya alam, dan manufaktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel