Binsis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah menerima rencana bisnis bank (RBB) yang berisi proyeksi pertumbuhan bisnis untuk periode 2024-2026, termasuk dari sisi profitabilitas alias laba bank.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut dengan melihat kondisi makro yang terjaga baik di 2024, maka pertumbuhan laba bersih perbankan dinilai dapat meningkat 9%-10% secara tahunan (year-on-year).
“Lalu, kita melihat kredit perbankan melanjutkan tren positif. Berdasarkan RBB di tahun 2024 berada di level dobel digit. Itu harapan kita,” ujarnya dalam Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Desember 2023, Selasa (9/1/2024).
Menurutnya, hal ini sejalan dengan kondisi makro ekonomi Indonesia dan tetap tumbuh stabil di kisaran 5%, yang ditopang permintaan konsumen yang cukup kuat, yang juga terkait dengan aktivitas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Kemudian, selain membidik pertumbuhan kredit yang positif, Dian melihat Dana Pihak Ketiga akan tumbuh dengan sehat. Pihaknya memperkirakan rasio simpanan terhadap kredit atau (loan to deposit ratio LDR berada di rentang 84-86% di 2024.
Sejalan dengan hal tersebut, risiko kredit terjaga, di mana rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross berada di kisaran 2%-2,5% serta capaian rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 4%-5%.
Lebih lanjut, berdasarkan RBB 2024 dan 2026 sektor yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kredit, yaitu sektor rumah tangga, perdagangan dan industri pengolahan.
“Selain itu, ada sektor pendidikan, aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja, dan aktivitas penanganan kesehatan dan aktivitas sosial diproyeksikan dapat tumbuh relatif tinggi pada tahun ini,” ujarnya.
Adapun, kata Dian, ke depan OJK akan melakukan prudential meeting dengan masing-masing bank terkait RBB, agar kontribusi perbankan dapat optimal dalam mendorong perekonomian nasional sembari mempertimabngakn proyeksi makro ekonomi global dan domestik
“Kita juga jangan lupa informasi dari RBB itu berbasis data per September 2023, sehingga tentunya terdapat proyeksi awal yang perlu penyesuaian dalam waktu 3 bulan sampai Desember 2023. Jadi, sampai saat ini jadi belum final seluruhnya,” tutupnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel