Sektor Perkantoran Masih Lesu, Tarif Sewa Turun Drastis

Bisnis.com,10 Jan 2024, 22:59 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
Sektor Perkantoran Masih Lesu, Tarif Sewa Turun Drastis

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor perkantoran masih mengalami masa sulit lantaran tingkat hunian yang masih rendah, sedangkan pasokan ruang kantor baru terus bertambah. Hal ini menyebabkan tarif sewa ruang kantor terkoreksi pada kuartal IV/2024. 

Senior Associate Director Colliers Ferry Salanto mengatakan tarif dasar sewa pada area Central Business District (CBD) Jakarta dan luar CBD Jakarta terkoreksi karena beberapa gedung menurunkan tarif demi menarik penyewa. 

"Tarif sewa di 2023 cukup tertekan, sehingga tarif sewa rata-rata yang ditawarkan turun dari Rp250.000 sekarang hampir Rp240.000 di CBD dan Rp165.000 di luar kawasan CBD," kata Ferry, Rabu (10/1/2024). 

Kondisi ini diperparah dengan bertambahnya pasokan ruang baru sebanyak 57.000 meter persegi di CBD, sehinga total pasok kumulatif di CBD Jakarta sebanyak 7,38 juta meter persegi. 

Adapun, tingkat kekosongan ruang kantor di CBD Jakarta sebanyak 2 juta meter persegi. Menurut Ferry, tingkat kekosngan ini merupakan jumlah yang besar dan menjadi pekerjaan yang berat untuk tahun 2024. 

"Tahun 2024 positifnya adalah suplai di CBD relatif tidak ada tambahan pasok, ini membantu pemulihan sektor perkantoran, karena suplai yang terus masuk akan membuat sektor ini sulit bergerak," ujarnya.

Sementara itu, ruang kantor di luar CBD sebesar 24.740 meter persegi dengan total pasokan 3,75 juta meter persegi. Adapun, pasokan di luar CBD akan tetap bertambah 340.000 meter persegi tahun ini. 

Ferry menuturkan, tingkat okupansi di luar CBD mengalami kenaikan selama 2023 karena suplai yang tidak bertambah signifikan sehingga okupansi naik menyesuaikan pasokan.

"Sementara karena yang masuk hampir 350.000 meter persegi hanya di tahun ini, ini akan mengoreksi okupansi skrng sekitar 73,4%, dan ini titik paling rendah," ungkapnya. 

Untuk meningkatkan hunian ruang kantor, beberapa landlords memberikan insentif untuk mengurangi capital expenditure atau initial cost para calon penyewa baru dengan mengakomodasi biaya fittiong out yang dilebut dengan biaya sewa bulanan. 

Dia berharap tidak adanya suplai tambahan tahun 2024 dapat menjadi momentum untuk bergerak. Dengan demikian, sektor perkantoran dapat pulih optimal setelah tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini