Budaya Suka Makan Daging Anjing Jadi Tantangan Pengendalian Perdagangan Satwa

Bisnis.com,11 Jan 2024, 12:35 WIB
Penulis: Redaksi
Ilustrasi. Tempat penampungan anjing di Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu./Antara-Immanuel Citra Senjaya

Bisnis.com, SOLO - Pemerintah Kota Surakarta terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait konsumsi daging anjing yang hingga saat ini masih dilakukan oleh sebagian orang.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta Eko Nugroho Isbandijarso di Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024), mengatakan mengenai pengawasan peredaran daging anjing sejauh ini dilakukan melalui pendekatan komunikasi, informasi, dan edukasi.

"Karena anjing kan termasuk ilegal. Kami sosialisasi dengan para penjual daging anjing dan masyarakat, dampak negatif mengkonsumsi daging anjing," katanya.

Meski demikian, diakuinya, hingga saat ini sosialisasi tersebut belum begitu berhasil.

"Budaya sebagian masyarakat yang masih suka mengkonsumsi daging anjing. Selain itu, anjing dari Jawa Barat masih masuk. Adanya kebutuhan produsen dan konsumen, sehingga masih berlangsung, kendalanya di situ," katanya.

Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan pemeriksaan rabies dengan mengambil sampel otak anjing.

"Hasilnya masih negatif. Solo kan juga daerah bebas rabies. Yang kami perhatikan agar tidak terjadi wabah rabies di Kota Surakarta, sehingga perlunya pemeriksaan hewan, termasuk vaksinasi," katanya.

Pihaknya mencatat hingga saat ini masih ada 27 warung daging anjing di Kota Solo dengan kebutuhan kurang lebih 90-100 ekor/hari.

"Dalam hal ini, kami terus edukasi dan memberikan informasi mengenai bahaya mengkonsumsi daging anjing, ditengarai ada bakteri yang bisa menular kepada manusia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini