Prabowo: Hilirisasi Berpotensi Bikin Ekonomi RI Tumbuh 2 Digit

Bisnis.com,12 Jan 2024, 12:00 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto optimistis potensi besar hilirisasi dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga dua digit. 

Sebagaimana diketahui, hingga triwulan III/2023, pertumbuhan ekonomi RI secara kumulatif tumbuh di angka 5,05%. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di 5,2% pada 2024. 

Capres dari Koalisi Indonesia Maju itu menilai pertumbuhan ekonomi dapat digenjot dengan melakukan hilirisasi dari 21 komoditas mulai dari mineral, bahan-bahan tanaman, dan sumber daya alam lautan. 

"Dengan hilirasai saya kok optimis, ya pertumbuhan ekonomi kita jangan-jangan nanti bisa 2 angka, bisa 2 digit," kata Prabowo dalam Dialog Capres Bersama Kadin, Jumat (12/1/2024). 

Dia mencontohkan hilirisasi bauksit untuk alumina dapat meningkatkan nilai tambah hingga sekian ratus persen. Bahkan, jika alumina diolah menjadi aluminium, nilai tambahnya akan meningkat ratusan persen lebih tinggi. 

Hal ini lantaran aluminium merupakan bahan baku untuk mobil, motor, tv, hingga pesawat terbang. Sementara itu, selama ini, Indonesia menjual bauksit mentah dengan harga murah. 

"Kita jual gelondongan, kita impor mobil, tapi ini tidak bisa lagi, jadi strateginya ya hilirisasi di 21 komoditas," ujarnya. 

Di sisi lain, dia juga mencontohkan rumput laut yang berpotensi digunakan sebagai pupuk, bahkan pengganti bahan bakar minyak (BBM). Terlebih, industri tersebut tidak mahal untuk dikembangkan. 

Untuk itu, dia memastikan akan melanjutkan strategi hilirisasi yang telah dikerjakan Presiden Joko Widodo saat ini. Prabowo telah memiliki peta dan rencana pohon industri untuk 21 komoditas tersebut. 

"Ini sudah kita petakan, kita butuh kurang lebih investasi US$545 miliar untuk 21 komoditas, dan kalau kita lihat satu per satu komoditas tersebut, nilai tambahnya akan naik berpuluh kali," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini