Bisnis.com, JAKARTA - Setelah kampanye pengetatan paling agresif dalam beberapa dekade selama 2022 dan 2023, kini bank sentral seluruh dunia bersiap untuk melonggarkan kebijakan moneternya melalui penurunan suku bunga, di mana bank sentral Amerika Serikat (AS) akan memimpin peralihan negara-negara yang lebih makmur.
Perubahan telah terpantau dalam data Bloomberg Economics, yang menunjukan penurunan 128 basis poin dalam setahun dalam indeks suku bunga global, dengan sebagian besar dipimpin oleh negara-negara berkembang. Adapun, selama 12 bulan mendatang dinilai akan menjadi tahun penurunan suku bunga.
Adapun, di antara bank-bank sentral tersebut, bank-bank sentral di Brasil, Republik Ceko, dan negara-negara lain telah memulai proses tersebut.