Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran pelaku pasar soal eskalasi konflik Timur Tengah terhadap komoditas perlahan mulai terlihat, harga minyak mentah mulai merangkak naik pasca serangan Amerika Serikat dan Inggris ke Yaman.
Dilansir dari Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengonfirmasi bahwa pasukannya telah meluncurkan serangan udara terhadap sejumlah sasaran di Yaman. Sejumlah pejabat AS menyebut serangan itu mengenai radar dan peluncur rudal di sana.
Salah seorang sumber Bloomberg juga menyatakan bahwa Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan kabinetnya menyetujui serangan militer gabungan dengan AS terhadap Yaman. Persetujuan muncul melalui panggilan pada Kamis (11/1/2024).