Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan merger PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik taipan James Riady belum juga terlaksana karena proses negosiasi kepemilikan yang alot.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pelaksanaan proses merger kedua bank milik konglomerat itu pada dasarnya masih terus berjalan.
Masing-masing pemegang saham pengendali pun terus melakukan komunikasi dalam rangka proses negosiasi terkait pemenuhan rasio kepemilikan saham bank hasil merger.
Namun, negosiasi tersebut berlangsung alot dan masih memerlukan waktu yang tidak sebentar. OJK pun akan intens melakukan monitoring memastikan proses merger terlaksana.
"OJK tetap terus melakukan monitoring dan koordinasi dalam rangka memastikan pelaksanaan komitmen merger dari kedua bank dapat terlaksana dengan baik. OJK mengharapkan pemenuhan komitmen pelaksanaan merger ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat," ujar Dian dalam jawaban tertulis pada Kamis (11/1/2024).
Kabar merger kedua bank milik konglomerat itu awalnya mengemuka sejak awal 2023. OJK sempat memproyeksikan bahwa merger Bank MNC dan Bank Nobu rampung pada Agustus 2023. Namun, hingga berganti tahun merger kedua bank belum juga terlaksana.
Sebelumnya, baik Bank MNC maupun Bank Nobu juga telah menjawab terkait rencana merger tersebut. Corporate Secretary Bank MNC Heru Sulistiadhi sempat mengatakan merger dilakukan dalam rangka naik kelas menjadi kelompok bank dengan modal inti (KBMI) II.
Saat ini, baik BABP dan NOBU sama-sama masuk ke dalam KBMI I atau bank kelas bawah. BABP mempunyai modal inti Rp3,32 triliun per September 2023 dan NOBU memiliki modal inti Rp3,12 triliun pada periode yang sama. Apabila digabung, maka kedua bank akan naik kelas menjadi KBMI II.
Corporate Secretary NOBU Mario Satrio juga mengatakan rencana sinergi yang dilakukan dengan Bank MNC akan membawa dampak positif terhadap kinerja perseroan.
"Setiap corporate action yang dilakukan perseroan sejalan dengan POJK Konsolidasi Bank Umum dan bertujuan untuk mendukung pengembangan volume usaha perseroan dalam jangka panjang guna mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Mario.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel