Simak! Bocoran Daftar Bank Syariah yang Berencana IPO di Bursa

Bisnis.com,13 Jan 2024, 14:30 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank syariah, seperti PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. hingga PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) telah mempersiapkan rencananya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau menjalamkan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Terbaru, Nanobank Syariah membeberkan rencananya untuk listing di bursa setelah menjalankan aksi pemisahan atau spin off dari status unit usaha syariah (UUS) PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) menjadi bank umum syariah (BUS) per 2 Januari 2024.

Presiden Direktur Bank Nano Syariah Halim menyebut IPO bakal dilakukan setelah 2025.  

“Kenapa? Karena kita masih punya PR untuk menyelesaikan BMPD [batas maksimum penyaluran dana],” ujarnya saat mengunjungi Wisma Bisnis Indonesia, Jumat (12/1/2024). 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang telah memberikan waktu pemenuhan BPMD kepada Nanobank Syariah selama 18 bulan alias satu setengah tahun. Sementara Nanobank Syariah optimistis dalam jangka satu tahun bisa diselesaikan. 

Saat ini, anak usaha Bank Sinarmas itu juga masih akan fokus mengembangkan tata kelola bisnis. Di mana, perseroan ingin menciptakan bank yang modern dan inovatif sesuai dengan pilihan nasabah dengan mengandalkan keuangan syariah berbasis teknologi.

Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. juga berencana listing di BEI. Rencana listing awalnya ditargetkan rampung pada akhir 2023. Namun, rencana tersebut urung terlaksana hingga awal 2024.

Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan terdapat kendala yang menghampiri Bank Muamalat sehingga listing urung terlaksana.

"Dapat kami sampaikan bahwa permohonan pencatatan saham [listing] Bank Muamalat belum disetujui oleh Bursa Efek Indonesia," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (10/1/2024).

Menurutnya, bursa belum memberikan izin disebabkan karena Bank Muamalat belum memenuhi sejumlah keperluan. Belum terpenuhinya beberapa hal yang diperlukan, antara lain data pemegang saham jemaah haji tahun 1992-1994 yang belum dapat teridentifikasi. 

Perseroan memang memiliki sekitar 300.000 pemegang saham yang merupakan jamaah haji tahun 1992 hingga 1994. Sebelum listing, Bank Muamalat telah melakukan sejumlah upaya pengkinian data para pemegang sahamnya itu.

Sebagaimana diketahui, Bank Muamalat telah menyandang status sebagai perusahaan terbuka sejak 1993, tetapi hingga kini sahamnya belum tercatat di bursa.

Bocoran Bank Syariah 

Sebelumnya, PT Bank Mega Syariah (BMS) juga berencana IPO. Pada 2023, Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo menuturkan aksi korporasi tersebut diharapkan dapat terlaksana setidaknya pada dua tahun ke depannya.

Untuk mempersiapkan IPO, Bank Mega Syariah akan lebih dahulu untuk fokus memperkuat pondasi bisnis.

"Yang paling penting saat kita IPO fondasi kita sudah kuat jadi saat IPO tidak terganggu dengan hal yang tak diinginkan jadi kita lebih settle dan sahamnya bagus nanti," katanya.

Selain itu, PT Bank Jabar Banten Syariah atau Bank BJB Syariah berencana melantai di bursa. Rencana BJB Syariah itu dikemukakan dalam laporan pelaksanaan public expose yang diselenggarakan pada 22 Maret 2022, di keterbukaan informasi.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) Yuddy Renaldi menjelaskan BJB Syariah mengatakan setelah IPO, anak usaha dari Bank BJB itu dipersiapkan untuk menjadi bank digital syariah.

Apabila sederet bank syariah telah resmi menjalankan aksi listing di bursa, maka bank-bank itu menyusul empat bank syariah lainnya yang telah melantai di bursa saat ini, yaitu Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), BTPN Syariah (BTPS), Bank Syariah Indonesia (BRIS), dan Bank Aladin Syariah (BANK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini