KAI Dikabarkan Terkena Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp7,7 Miliar

Bisnis.com,15 Jan 2024, 20:06 WIB
Penulis: Crysania Suhartanto
Ilustrasi ransomware/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Data PT Kereta Api Indonesia (KAI) dikabarkan bocor karena serangan ransomware.

Data yang disebut bocor meliputi data pribadi karyawan, penumpang, hingga data lain terkait perkeretaapian Indonesia. Namun, tidak disebutkan jumlah data yang dibobol.

Dikutip dari akun X @TodayCyberNews, peretas meminta pemerintah untuk memberikan tebusan untuk mengambil kembali data KAI sebesar 11,69 bitcoin atau sekitar Rp7,7 miliar (berdasarkan harga Bitcoin pada 15 Januari 2024 pukul 19.45 seharga Rp663.704.486/BTC).

Adapun peretas masih menunggu uang tebusan selama 15 hari dan 23 jam, sebelum data disebarkan ke publik.

Diketahui, walaupun peretas tidak membagikan contoh atau sample data yang dicuri, tetapi mereka membagikan akses VPN ke jaringan internal untuk menembus server KAI.

Menanggapi kabar tersebut, Vice President Public Relation KAI Joni Martinus mengatakan KAI masih belum melihat bukti adanya kebocoran data. Namun, Joni mengaku pihaknya tengah melakukan investigasi mendalam terkait informasi tersebut.

“Menanggapi isu yang beredar terkait KAI telah terkena serangan Ransomware, dapat kami pastikan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan, tetapi kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam terkait kebenaran informasi tersebut,” ujar Joni kepada Bisnis, Senin (15/1/2024).

Joni mengaku, hingga saat ini seluruh sistem operasional IT dan pembelian tiket online KAI masih berjalan dengan baik.

Selain itu, Joni mengatakan KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Leo Dwi Jatmiko
Terkini
'