Komoditas Unggulan RI Loyo, Harga Batu Bara hingga CPO Anjlok

Bisnis.com,15 Jan 2024, 11:57 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga komoditas unggulan Indonesia pada Desember 2023 secara umum mengalami penurunan. Hanya komoditas bijih besi yang tercatat mengalami kenaikan harga.

“Harga komoditas di mana secara umum alami penurunan seperti minyak kelapa sawit, nikel, gas alam, dan minyak mentah,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (15/1/2024).

Dalam paparan yang disampaikan Pudji Ismartini, harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dilaporkan turun sebesar 2,04% (month-to-month/mtm) pada Desember 2023. Secara tahunan, harga minyak kelapa sawit turun 13,49% menjadi US$813,5/mt.

Kemudian, harga batu bara secara tahunan anjlok 62,60% menjadi US$141,8 per metrik ton (mt) dari sebelumnya US$379,2 per mt. Namun, secara bulanan harga batu bara naik 11,83% pada Desember 2023.

Harga komoditas nikel secara tahunan juga merosot tajam. Harga nikel pada Desember 2023 berada di level US$16,5/dmtu atau turun 43,13% secara tahunan.

Penurunan harga juga dialami oleh komoditas gas alam dan minyak mentah. Tercatat, harga gas alam pada Desember 2023 sebesar US$2,5/mmbtu. Jumlah tersebut turun sebesar 54,09% secara tahunan dan 6,72% secara bulanan.

Lalu, harga minyak mentah berada pada level US$75,7/bbl pada Desember 2023. Angka tersebut turun sebesar 3,01% secara tahunan dan 6,93% secara bulanan.

Di tengah penurunan harga sejumlah komoditas, harga bijih besi dilaporkan naik pada Desember 2023. Tercatat, harga bijih besi sebesar US$ 137,1/dmtu atau melonjak 22,54% secara tahunan dan 4,56% secara bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini